Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Jadi Misteri, Akhirnya Terungkap Penyebab 52 Paus Mati Terdampar di Pantai Madura

Kompas.com - 13/04/2021, 03:36 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com- Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga mengungkap alasan 52 paus pilot sirip pendek bisa mati terdampar di Pantai Modung Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Puluhan paus tersebut ditemukan mati terdampar pada Kamis (18/2/2021).

Baca juga: 46 Paus Mati Terdampar di Madura, Ada yang Dinaiki Warga, Lainnya Dijadikan Mainan

Setelah hampir dua bulan melakukan investigasi, peneliti menemukan bahwa penyebab paus mati terdampar karena penyakit yang diderita oleh beberapa pemimpin koloni.

Baca juga: Di Balik Fenomena Langka Satu Koloni Paus Mati Terdampar di Madura

Dokter hewan dari FKH Universitas Airlangga Drh. Bilqisthi Ari Putra mengatakan, pemimpin koloni paus pilot sirip pendek tersebut menderita kelainan dalam organ sistem navigasinya.

Organ pemancar sonar yang disebut "melon" dari pemimpin koloni sebenarnya sehat dan normal.

Namun, bagian otot yang berkaitan dengan organ pemancar sonar tersebut terdapat sel yang mati sehingga melon tidak bisa digunakan dengan optimal.

Paus mengandalkan navigasi dari sonar untuk melihat sekeliling dan menentukan arah.

Organ navigasi paus yang disebut melon ibarat bola mata yang bisa bergerak ke berbagai arah dengan dibantu oleh otot.

Namun otot yang melekat pada organ melon paus pemimpin koloni ini mengalami kelainan.

"Ibarat mata manusia itu juling," kata Bilqisthi saat konferensi pers di Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang hasil investigasi terdamparnya 52 paus pilot sirip pendek, dikutip dari Antara, Senin (12/4/2021).

Paus merupakan hewan mamalia laut yang hidup berkelompok dan memiliki pemimpin dalam sebuah koloni.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com