Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Dihantui Ketakutan terhadap KKB di Distrik Beoga Papua

Kompas.com - 10/04/2021, 11:57 WIB
Dhias Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Situasi keamanan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, mendadak tidak kondusif setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker melakukan aksi brutal di lokasi tersebut.

Tindakan kejam KKB itu menyebabkan dua orang guru tewas tertembak.

Tak hanya itu, sejumlah bangunan sekolah hangus dibakar oleh KKB.

Kini masyarakat dihantui ketakutan, karena KKB yang sebenarnya bermarkas di Kabupaten Intan Jaya tersebut masih berada di kawasan Beoga.

Baca juga: Bergulat hingga Tercebur Sungai, Polisi dan Tersangka Hilang Terbawa Arus

"Situasi masih mencekam, tadi pagi masih ada bunyi tembakan dua kali," ujar Eni (bukan nama sebenarnya) salah satu warga Beoga saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (10/4/2021).

Eni mengatakan, saat ini dia dengan 13 warga lainnya tengah bersembunyi di sebuah tempat yang dirahasiakan.

Eni yang ketakutan berharap bisa segera meninggalkan Beoga, karena situasi di lokasi tersebut sama sekali tidak kondusif.

"Kita semua mau turun ke Timika. Kalau memungkinkan ada pesawat masuk, kita semua mau turun, tidak mau tinggal di sini karena sudah dua masyarakat sipil yang jadi korban," kata dia.

Baca juga: 2 Guru Tewas Ditembak, 3 Sekolah Dibakar dan 1 Kepsek Sempat Diculik KKB, Ini Faktanya

Eni yang merupakan masyarakat pendatang dan bekerja di sebuah fasilitas umum di Beoga, menyebut, kedua jenazah korban yang ditembak KKB sejauh ini masih berada di Puskesmas dan diurus oleh seorang dokter.

Ia pun mengaku sedih karena situasi di Beoga mendadak berubah drastis akibat kehadiran KKB.

"Sebelumnya tidak pernah ada penembakan. Cuma memang satu atau dua minggu yang lalu di sini ada perang saudara. Kalau penembakan KKB belum pernah ada," kata Eni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com