LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Arifin Ahmad (56) bersama istrinya, Sailin (50), warga Desa Jineng, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur, menyambut gembira harga cabai rawit yang dalam dua bulan terakhir meroket.
Arifin meraup keuntungan hingga Rp 100 juta saat masa panen yang berlangsung sejak Februari hingga Maret 2021.
Arifin memiliki ladang cabai seluas 350 meter persegi.
"Alhamdulillah, syukur, kita bisa mendapatkan kesempatan menikmati harga cabai yang lumayanlah. Kemarin harga per kilo Rp 135.000. Dari lahan 3 are lebih itu kita dapat untung Rp 100 juta," kata Arifin saat ditemui Kompas.com di ladangnya, Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Harga Cabai Meroket, Petani di Desa Mojokerto Ramai-ramai Borong 50 Motor, Mobil, dan Bangun Rumah
Uang dari hasil panen dia gunakan untuk membiayai sekolah dua anaknya yang kini tengah berada di bangku SMK dan SMP.
Selain itu, keuntungannya dipakai untuk modal bertani.
Arifin yang sudah puluhan tahun bekerja sebagai petani mengatakan, dia sudah memprediksi harga cabai akan mahal tahun ini.
"Saya pribadi sudah menghitung mulai lima tahun yang lalu, dan pas tahun ini perkiraan saya agak tepat," kata Arifin.