Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Surplus, Kalsel Tetap Butuh Impor Beras

Kompas.com - 17/03/2021, 16:13 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Birhasani menilai Kalsel sebenarnya tidak membutuhkan beras impor.

Pasalnya, Kalsel merupakan salah satu daerah yang mengalami surplus beras.

Total produksi beras di Kalsel pada 2020 sebanyak 2,1 juta ton lebih sehingga terjadi surplus 1,7 juta ton.

"Kalsel kan swasembada beras, katanya surplus tapi bukan berati tidak perlu impor," ujar Birhasani saat dikonfirmasi, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil: Daripada Impor Beras Mending Beli Produk dari Jabar yang Melimpah

Kendati demikian, pihaknya mengharapkan ada ketersediaan beras impor karena tidak semua warga Kalsel menyukai beras lokal yang ada di pasaran.

"Masyarakat Kalsel itu kan beragam dengan berbagai selera, pasti ada yang kurang bahkan tidak suka beras Kalsel, sehingga diperlukan juga beras luar Kalsel," jelasnya.

Dia mencotohkan, pasar di Kalsel banyak yang menjual beras dari Jawa, Sulawesi dan juga Vietnam.

Oleh karena itu, Disperindag tetap harus menjamin ketersedian beras impor di pasaran.

"Misalnya beras Jawa, bahkan sangat mungkin sekali ada yang suka beras Vietnam dan lain-lain sehingga pasar atau pedagang perlu menyiapkannya, karena pembelinya memang ada," pungkasnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pusat Tunda Impor Beras karena Jabar Surplus

Birhasani menambahkan, beras yang ada di pelaku usaha, distributor dan pedagang besar di kabupaten dan juga Bulog per tanggal 15 Maret 2021 sebanyak 53.083 ton.

Jumlah itu mampu menjaga ketersedian beras selama beberapa bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com