Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Rumah Makan Nasi Padang Pak Datuk Bertahan di Tengah Pandemi, Sempat Tutup 3 Bulan

Kompas.com - 17/03/2021, 08:12 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak negatif pada sektor usaha. Banyak sektor usaha yang merugi dan akhirnya gulung tikar. Bagi yang kreatif tentu bisa bertahan.

Seperti yang dilakukan Rumah Makan (RM) Pak Datuk Jalan Sutan Syahril, Padang Panjang, Sumatera Barat.

Di tengah banyak rumah makan yang bangkrut dan tutup, namun RM Pak Datuk tetap buka dan melayani pelanggan setianya.

Sempat tertatih-tatih di awal pandemi, namun RM Pak Datuk sekarang sudah mulai ramai dikunjungi pelanggannya.

"Awal pandemi sekitar Maret 2020 lalu, kita sempat tutup selama 3 bulan lebih karena PSBB," kata pemilik RM Pak Datuk, Ardamili kepada Kompas.com, Minggu (7/3/2021).

Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Ciprut Craft Banting Setir Ganti Produksi Plushie Jadi Masker

Ardamili mengatakan setelah PSBB, rumah makan sudah awalnya boleh buka, namun tidak boleh melayani makan di tempat.

Kondisi itu tetap membuat pengusaha rumah makan tertatih-tatih. Omzet berkurang drastis.

Namun, RM Pak Datuk terus membuat inovasi untuk menggaet pelanggan.

Salah satunya adalah menerapkan protokol kesehatan sehingga pelanggan nyaman berkunjung ke RM Pak Datuk.

"Protokol kesehatan ini kita terapkan secara ketat. Cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Meja-meja dibuat berjarak. Pengunjung yang tak pakai masker kita kasih masker," kata Ardamili.

Baca juga: Omzet Turun Separuh, Jasa Sewa Mainan Anak Masih Bertahan di Tengah Pandemi

Berkat penerapan protokol kesehatan, omzet perlahan naik

Penerapan protokol kesehatan itu ternyata berdampak pada peningkatan omzet secara perlahan-lahan.

"Orang-orang datang karena melihat kita konsisten terapkan protokol kesehatan. Ini secara berangsur-angsur menambah omzet," kata Ardamili.

Ardamili mengatakan saat buka di awal-awal masa pandemi, omzet RM Pak Datuk hanya berkisar Rp 1,3 juta hingga Rp 2 juta per hari dan akhir-akhir ini sudah mendekati Rp 4 juta.

"Kalau masa sebelum pandemi bisa mencapai Rp 8 juta. Tapi sekarang Alhamdulillah sudah bisa mendekati Rp 4 juta. Kita bersyukur," kata Ardamili.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com