KOMPAS.com - Duka menyelimuti warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sejumlah keluarga korban kecelakaan bus di Tanjakan Cae, Sumedang, merasa syok. Salah satunya adalah Wahyu, orangtua salah satu korban kecelakaan maut tersebut.
"Saya dapat kabar dari korban selamat telepon, bus yang dia tumpangi kecelakaan di Wado," ujar Wahyu, orangtua salah satu penumpang bus, saat ditemui pada Kamis (11/3/2021) dini hari.
Baca juga: Tragedi Kecelakaan Bus di Sumedang, Saksi: Saya Pikir Rem Blong
Selain Wahyu, salah satu warga bernama Ikin juga tampak menangis histeris setelah menerima kabar duka itu.
Kepala Desa Paku Haji Asep Komara saat dimintai konfirmasi membenarkan bahwa korban kecelakaan di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Wado, Sumedang, merupakan warganya.
"Iya betul itu warga sini, Desa Paku Haji, kebetulan sekolah itu berdomisili di sini," kata dia.
Baca juga: Data Terbaru Kecelakaan Bus di Sumedang, Berisi 66 Orang Termasuk Balita
Seperti diberitakan sebelumnya, 63 siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, menggelar study tour dan ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya.
Lalu, pada Rabu (10/3/2021), bus PO Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae.
Diduga sopir bus tak mengenal medan di tanjakan yang dikenal ekstrem tersebut. Bus dilaporkan sempat oleng, lalu terjun ke jurang sedalam belasan meter.