JEMBER, KOMPAS.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember kehabisan baju hazmat.
Akibatnya, para petugas tidak bisa mengantarkan jenazah pasien Covid-19 ke pemakaman.
“Sejak hari Rabu kemarin baju hazmat kami sudah habis,” kata Humas PMI Kabupaten Jember, Ghufron Eviyan Efendi pada Kompas.com saat dihubungi, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Beredar Video Viral Dugaan Politik Uang Calon Bupati Bantul, Bawaslu Masih Telusuri
Padahal, sudah ada enam permintaan dari rumah sakit untuk memakamkan jenazah.
“Karena tidak ada baju hazmat, kami tidak bisa (antar jenazah). Akhirnya diantar sendiri oleh RS,” terang dia.
Ghufron menjelaskan, suplai baju hazmat dibantu oleh donatur sejak sejak awal mereka mendapat tugas untuk mengantarkan jenazah pasien Covid-19.
Donasi berasal dari perorangan hingga lembaga. Namun, sejak Oktober hingga November, permintaan mengantarkan jenazah pasien Covid-19 meningkat sehingga stok hazmat habis.
Satu hari, petugas bisa mengantarkan enam jenazah.
Baca juga: Viral, Rekaman Kamera CCTV Pencurian Kotak Amal Diduga Dilakukan Satu Keluarga
Sedangkan baju hazmat yang diberikan hanya dipakai untuk satu kali. Satu pengantar jenazah minimal terdiri dari dua orang.
Ghufron mengatakan, pernah mendapat 100 baju hazmat dari Satgas Covid-19 Jember. Setelah itu belum ada pemberian lagi hazmat dari satgas.
“Kalau untuk makser dan hand sanitizer kita ada, yang kehabisan baju hazmat,” terang dia.
Dia berharap ada donatur yang membantu memberikan Alat Pelindung Diri (APD) tersebut agar petugas kembali bisa mengantarkan dan memakamkan jenazah yang tertular virus corona.