PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Tercatat telah terjadi 49 kali listrik PLN padam dikarenakan layang-layang di wilayah Jawa Timur sejak Mei hingga Juni 2020.
Senior Manager Distribusi PLN UID Jatim Adriansyah mengatakan, kejadian terakhir terjadi di Rungkut, Kamis (11/06/2020) lalu pada pukul 16.16 WIB.
Sebuah layang-layang tersangkut pada jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV di Jl. Kutisari Utara IX Surabaya sehingga menyebabkan padamnya listrik di wilayah Kutisari hingga Prapen.
"Akibat kejadian ini setidaknya 4.429 pelanggan terdampak listrikpadam," kata Adriansyah dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).
Baca juga: Leher Tersayat Benang Layangan, Seorang Montir Tewas Saat Coba Motor Pelanggan
Pihaknya berharap kerja sama dari semua pihak untuk menjaga keamanan jaringan listrik, dengan tidak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik PLN, sehingga pasokan listrik kepada pelanggan tetap aman.
Menurutnya, PLN UID Jawa Timur mengimbau kepada anak-anak dan seluruh masyarakat agar kegiatan tersebut sebaiknya dilaksanakan di area yang jauh dari jaringan listrik.
Bermain layang-layang memiliki risiko tinggi tersangkut pada jaringan listrik seperti yang telah terjadi di beberapa kota di Jawa Timur.
Kecepatan angin dan keterbatasan mengendalikan layang-layang berpotensi membuat layang-layang tersebut jatuh tersangkut jaringan listrik PLN yang dapat membuat listrik padam.
Baca juga: Sebelum Tewas, Montir Sempat Bangun Melepas Benang Layangan yang Jerat Lehernya
Selain itu, lanjut Adriansyah, benang layang-layang yang tersangkut jaringan listrik dapat juga menyebabkan kerugian keselamatan akibat tersetrum aliran listrik.
Ia juga menghimbau agar masyarakat hanya bermain layang-layang di tanah lapang dan jangan tinggalkan layang-layang menginap di luar rumah saat malam hari.
Karena jika terbang terbawa angin akan tersangkut jaringan listrik yang bisa menyebabkan listrik padam serta mengancam keselamatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.