KOMPAS.com- Virus corona yang disebut-sebut bersumber dari Kota Wuhan, China berdampak pada kondisi pariwisata di Indonesia.
Beberapa wisatawan China membatalkan perjalanan mereka usai merebaknya virus tersebut.
Berikut rangkuman fakta kondisi sejumlah tempat wisata di beberapa daerah di Indonesia pascamerebaknya virus corona:
Baca juga: Virus Corona Menginfeksi 7.711 Orang, WHO Peringatkan Dunia Ambil Tindakan
Jumlah kunjungan wisatawan China di Bali Zoo, Sukawati, Gianyar, Bali menurun pascamerebaknya virus corona.
Penurunan jumlah wisatawan mencapai 25 persen.
"Sekarang kita rasakan khusus untuk tamu China ada penurunan. Tapi wisatawan asing lainnya normal. Tapi ada indikasi sedikit menurun," ungkap Sales dan Marketing Manager Bali Zoo, Agus Setiawan, Rabu (29/1/2020).
Pada momentum imlek, kunjungan wisatawan China ke Bali Zoo yang awalnya 2.000 orang kini turun menjadi 1.600 orang.
Sedangkan pada hari biasanya jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Bali Zoo dapat mencapai 200 sampai 300 orang.
Menurut data Dinas Pariwisata Bali, sekitar 9.000 wisatawan China membatalkan kunjungannya ke Bali.
Pembatalan diduga lantaran adanya peringatan pemerintah China yang melarang warganya ke luar negeri pascamerebaknya virus corona.
Baca juga: Sumut Berpotensi Kehilangan Rp 5,2 Miliar Per Bulan Akibat Virus Corona
Sumatera Utara berpotensi kehilangan pendapatan kurang lebih sekitar Rp 5 miliar setiap bulan pada awal tahun ini lantaran merebaknya virus corona.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo.
Ia mengasumsikan, jika setiap wisatawan China menghabiskan Rp 7,8 juta maka potensi kehilangan pendapatan dari wisatawan asal China mencapai Rp 5 miliar.