PASANGKAYU, KOMPAS.com – Puluhan warga bersama Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasangkayu, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, mencari warga yang menjadi korban serangan buaya di muara Sungai Ako atau Sungai Pasangkayu, Minggu (1/12/2019).
Tak punya peralatan yang memadai, warga terpaksa mencari korban dengan cara manual seperti menyelam hingga berenang menyusuri muara Sungai Ako.
Adapun, korban serangan buaya tersebut adalah Hanafi yang baru berusia 16 tahun.
Remaja tersebut dilaporkan hilang setelah diterkam buaya di Sungai Ako. Saat itu, korban tengah menjala ikan di sungai.
Baca juga: Cerita Warga Bertahan di Tengah Banjir Rokan Hulu, Setiap Keluar Rumah Takut Buaya dan Ular
Warga menyusuri muara Sungai Ako sejauh 2 kilometer lebih dari titik atau tempat korban dilaporkan pertama kali diterkam buaya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, pencarian korban berlanjut hingga Senin pagi, dengan menyisir area Jembatan Baloli Pasangkayu sejauh 2 kilometer dari arah hulu sungai.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Pasangkayu Mulyadi Halim membenarkan, adanya salah seorang warga Desa Ako yang menjadi korban serangan buaya saat tengah menjala ikan.
“Sejak kemarin sudah kita lakukan pencarian, tapi jejak korban belum kita temukan. Rencananya siang ini kita akan bangun tenda, agar pemusatan pencarian korban bisa lebih fokus,” kata Mulyadi Halim.
Mulyadi mengatakan, hingga Senin siang, belum ada tanda-tanda penemuan jejak korban.
Pihaknya bersama warga setempat akan terus melakukan upaya pencarian dan berharap jejak korban bisa segera ditemukan hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.