PURWOKERTO, KOMPAS.com - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Driver Ojol Banyumas Raya Kompak menutup dan menyegel kantor Gojek dan Grab di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (21/8/2019).
Aksi yang mendapat pengawalan ketat dari anggota polisi tersebut merupakan buntut aksi mogok menuntut soal skema pemberian bonus dari aplikator kepada para pengemudi ojol yang menjadi mitra kerjanya.
Massa yang menggunakan motor dan mobil awalnya mendatangi kantor Gojek di Jalan Situmpur, kemudian bergerak ke kantor Grab di Jalan Kolonel Sugiono.
Di kedua lokasi tersebut, perwakilan massa memasang berbagai spanduk yang berisi sejumlah tuntutan.
Baca juga: Polisi Gadungan Rampok Pengemudi Ojol dengan Pistol Korek Api Gas
Ketua Driver Ojol Banyumas Raya Kompak Arbi Rusmana mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk protes atas skema baru pemberian bonus yang dinilai memberatkan para pengemudi ojol.
"Hari ini kami menyegel, menutup sementara kantor Gojek dan Grab. Kami meminta pemberian insentif (untuk roda empat) dikembalikan seperti semula, dulu Rp 220.000, sekarang Rp 180.000, " kata Arbi di Kantor Grab Jalan Kolonel Sugiono Purwokerto, Rabu.
Salah satu pengemudi ojol roda dua yang turut dalam aksi Nanang Supriyadi mengatakan skema pemberian insentif dari Grab sangat memberatkan.
Baca juga: Grab Putus Kemitraan Driver Ojol yang Gerayangi Penumpang di Surabaya
"Dengan skema berlian, kalau menutup target kita hanya dapat Rp 125.000. Kalau mau kejar target sangat berat, sehari harus kerja sampai 18 jam," ujar Nanang.
Setelah menggelar aksi tersebut, massa yang terdiri dari pengemudi ojol roda dua dan roda empat tersebut langsung membubarkan diri dengan tertib.
Seperti diketahui, Rabu ini ribuan pengemudi ojol melakukan aksi mogok massal memprotes soal bonus dari aplikator. Aksi mogok rencananya akan dilakukan selama tiga hari hingga Jum'at (23/8/2019) mendatang.
Sementara itu Arum K Prasodjo, Head of Regional Corporate Affairs Gojek mengatakan, kantor Gojek di Purwoketro bukan disegel seperti klaim driver ojol.
"Kantor kami di Purwokerto kami tutup, bukan disegel," kata Arum melalui WhatsApp ke Kompas.com, Rabu.
Menurut dia, penutupan dilakukan untuk menjaga kondusifitas dan keamanan, termasuk bagi masyarakat sekitar dan ratusan mitra-mitra Gojek lainnya.
"Kantor Gojek di Purwokerto kami tutup untuk sementara waktu mulai 21 Agustus hingga waktu yang akan ditentukan di kemudian hari," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.