Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pelaku Perkosa Wanita yang Sedang Menyusui Anaknya

Kompas.com - 25/07/2019, 21:29 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kapolsek Muara Kelingi AKP Hendri mengatakan, RH (38) nekat memperkosa tetangganya, MS (33), karena pelaku tak bisa menahan nafsu ketika melihat MS sedang menyusui anaknya.

Selain itu, kondisi istri RH yang baru saja melahirkan, diduga juga menjadi penyebab ia tak bisa menyalurkan hasratnya.

"Istrinya baru melahirkan dua hari kemarin. Diduga karena tidak kuat menahan nafsu jadi nekat memperkosa tetangganya tersebut," kata Hendri, saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (25/7/2019).

Baca juga: Seorang Ibu Diperkosa Tetangga saat Menyusui Anaknya

Menurut Hendri, hubungan antara RH dan MS pun sebagai tetangga tak pernah mempunyai masalah. Bahkan, pihak keluarga terkejut ketika petugas menjemput RH dikediamannya usai dilaporkan oleh suami korban.

"Setelah dijelaskan istrinya baru mengetahui tindakan suaminya tersebut," ungkap Kapolsek.

Baca juga: 4 Fakta Seorang Ibu Diperkosa Tetangga Saat Menyusui Anaknya, Suami Sedang Mencari Kodok hingga Diancam Sajam

Diberitakan sebelumnya, MS (33) seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan, menjadi korban pemerkosaan oleh RH (38) yang tak lain adalah tetangganya sendiri.

Mirisnya, MS diperkosa oleh RH ketika sedang menyusui anaknya di rumah.

Kapolres Musirawas AKBP Suhendro mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Senin (15/7/2019). Awalnya pelaku datang ke rumah korban dengan mengendap-endap sekitar pukul 00.30 WIB.

Setelah melihat MS sedang menyusui anaknya, RH langsung menarik korban sembari mengancam dengan menggunakan senjata tajam.

"Korban diinjak pelaku dan ditodong pisau. Setelah itu langsung diperkosa oleh pelaku," kata Suhendro melalui pesan singkat, Rabu (24/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com