MAGELANG, KOMPAS.com - Salah satu politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Wakil Ketua DPD RI Akhmad Muqowam, meminta para elit partai untuk cooling down pasca-penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romy) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (15/3/2019).
Meski demikian, para elit juga harus segera melakukan musyawarah mufakat dan objektif merespons secara cepat persoalan yang menimpa pimpinannya itu.
Jika tidak, maka dikhawatirkan akan berdampak pada Pemilu 17 April 2019 ini.
"Biarlah ini cooling down, tapi secepat mungkin harus diselesaikan. Karena kalau tidak akan berimplikasi panjang, pertama pada pileg di 17 April 2019," ujar Muqowam, kepada wartawan usai kegiatan Musrenbangwil se-eks Karesidenan Kedu, di Kabupaten Magelang, Jumat (15/3/2019) sore.
Baca juga: Jadi Tersangka, Romahurmuziy Akan Ambil Keputusan soal Jabatannya di PPP
"Saya berharap, elit partai yang ada di Jakarta, segeralah musyawarah secara mufakat, musyawarah secara objektif agar mampu merespons secara lebih cepat persoalan ini. Bisa saja dilakukan upaya-upaya lewat pertemuan-pertemuan wilayah, silakan saja,” lanjutnya.
Menurutnya, kasus yang menjerat Romy sepatutnya diserahkan kepada mekanisme hukum yang sedang berproses.
Meskipun diyakini operasi tangkat tangan (OTT) tersebut berdampak pula pada kondisi psikologis dari pengurus, kader, dan calon anggota legislatif (caleg) dari partai berlambang Kabah itu.
"Pikiran saya adalah pileg tinggal 32 hari, saya kira hampir semua kader partai, pengurus, juga caleg, dalam posisi syok. Mungkin tidak pada melakukan program-program sosialisasi, kampanye dan lain-lain,” tuturnya.