Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Kulon Progo Sewakan Rusun Murah Rp 100.000 per Bulan

Kompas.com - 26/02/2019, 12:00 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo meluncurkan sebuah rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tiap rumah susun sudah lengkap dengan perabotan, seperti mebelair, tempat tidur, meja kursi, listrik, air, dapur dan tempat jemuran.

Kamar mandi juga dilengkapi toilet duduk dan shower. Dengan kelengkapan itu, warga bisa menyewa rusun harga sementara yang sangat murah, Rp 100.000 per bulan.

“Bagi yang belum punya tempat tinggal tetap, Rusunawa Tuksono masih bisa menerima. Silahkan masyarakat akan diterima dengan senang," kata Sutedjo, Wakil Bupati Kulon Progo dalam Peresmian Penghunian Rusunawa Tuksono ini, Senin (25/2/2019).

Baca juga: Ada Bandara Baru, Pemkab Kulon Progo Akan Benahi Titik Wisata

Peresmian ditandai dengan serah terima kunci hunian dari Wakil Bupati Sutedjo pada perwakilan penghuni.

Rusunawa jadi solusi tempat hunian sewa untuk mengurangi perkembangan pemukiman yang tidak layak huni. Pemerintah Kulon Progo melirik potensi pertumbuhan warga di kawasan industri. Pemkab pun mengelola 3 rusunawa yang dibangun Kementrian PUPR.

Selain di Tuksono di Sentolo, terdapat pula rusunawa di Desa Giripeni dan Desa Triharjo di Kecamatan Wates.

Pembangunan rusunawa merupakan bangunan terbaru, yakni pada 2017. Pembangunan dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan DIY. Satker membangun Rusunawa Tuksono yang berisi 70 rumah hunian dengan ukuran 36 m2.

Baca juga: Menteri BUMN: Bandara NYIA Bangkitkan Image Kulon Progo

Rusunawa Tuksono ini terbilang istimewa. Selain dilengkapi perabot, rusun juga masih terbuka dengan harga sewa yang sangat murah. Padahal, pemerintah memiliki Peraturan Bupati Nomor 22 tahun 2016 tentang Pengelolaan Rusunawa yang mengatur penghunian pada rusunawa, termasuk harga sewa hunian.

Meskipun rusunawa Tuksono sudah diluncurkan, Kepala Dinas PU PKP Kulon Progo Gusdi Hartono menyampaikan, harga belum mengacu Perbup. Ini demi menarik warga yang memerlukan hunian layak huni.

"Masih harga damai. Harga 'sale' belum mengacu pada Perbup, tetapi hanya memberi kompensasi Rp 100.000 per bulan untuk pembayaran listrik di pojokan, gang dan lingkungan. Soal pemakaian silahkan sesuaikan dengan kebutuhan warga," kata Gusdi.

Keistimewaan lain, rusunawa dilengkapi 6 tenaga harian lepas di bawah kelola Pemda. Mereka bekerja untuk menjaga keamanan dan kebersihan.

Baca juga: Kamijoro, Taman Bendungan Paling Instagenic di Kulon Progo

Sultan Sidik Nastion dari SNVT Penyediaan Perumahan Propinsi DIY mengungkapkan, diperuntukkan bagi mereka yang belum mempunyai hunian, namun tidak selamanya tinggal di rusun.

“Mereka bisa menabung untuk kemudian memiliki rumah sendiri. Itu poin utamanya. Tidak selamanya tinggal disini. Tujuan kita tidak komersial,” kata Sultan.

Tuksono dalam waktu singkat mulai menarik banyak warga. Sebanyak 32 kepala keluarga menempati sebagian dari 70 unit yang tersedia.

Agus Kurniawan, 34 tahun, menghuni rusunawa Tuksono di lantai 3. Ia mengaku nyaman tinggal karena fasilitas sudah lengkap. Rusun juga tidak jauh dari tempat bekerja dengan jalan yang sudah bagus. “Fasilitas yang disediakan dirasa cukup dan nyaman” kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com