Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Yang Bikin Isu Jokowi PKI Sudah Tobat, Masak yang Menyebarkan Belum Tobat?

Kompas.com - 10/01/2019, 19:29 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Ma'ruf Amin menyatakan, penyebar isu Jokowi seorang PKI saat ini sudah bertobat dan tak ingin lagi mengulangi kesalahan tersebut.

La Nyalla yang disebut menghembuskan isu itu telah menemui Ketua Majelis Ulama (MUI) non aktif tersebut dan meminta maaf atas perbuatannya.

"Kemarin yang membikin isu Pak Jokowi itu PKI namanya La Nyalalla. Dia sudah menemui saya dan bilang dia yang menyebarkan, sudah minta ampun dan tobat. Masak yang menyebarkan tidak mau tobat?" kata Ma'ruf, saat meresmikan posko tim kampanye daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf, di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: Meski Pernah Difitnah PKI, Jokowi Hargai Dukungan La Nyalla

Menurut Ma'ruf, ketika adanya gerakan PKI, Jokowi saat itu masih balita dan berusia empat tahun. Usia tersebut sangat tak masuk akal jika dikaitkan keterlibatan Jokowi.

"Pak Jokowi banyak yang menyebarkan cerita bohong hoaks, banyak yang bilang Jokowi PKI. Padahal, waktu zaman PKI, Pak Jokowi umur 4 tahun, apa ada PKI balita?" sebut Ma'ruf.

Di sisi lain, lanjut Ma'ruf, selama Jokowi menjabat sebagai kepala negara, banyak pembangunan yang dilakukan untuk kepentingan umum, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, serta rel kereta api.

Namun, hasil tersebut sering diacuhkan oleh pihak lain dan menyebarkan isu jika tidak ada program yang berjalan.

Baca juga: La Nyalla: Hari Ini 1.000 Kiai Ulama Madura Deklarasi Dukung Jokowi

"Program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan kartu keluarga harapan, semuanya itu diperuntukan kepada masyarakat, kok ada yang bilang tidak ada? saya bilang orang itu buta, ada yang tersinggung," ujar Ma'ruf.

Maksud kata buta, sebut Ma'ruf, bukanlah secara fisik, melainkan buta hati yang mengatakan tidak adanya program Jokowi yang berjalan selama menjadi Presiden.

"Bukan buta mata, tapi buta hati, tidak melihat kenyataannya, saya tidak lagi mau bilang buta. Mereka punya hati, tapi tidak paham," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com