Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemetaan Lokasi Bencana Sulteng Tidak Ada, Bantuan Serampangan Tersalurkan

Kompas.com - 06/10/2018, 21:26 WIB
Hendra Cipto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Hingga hari ke-8 pasca bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng), belum ada pemetaan lokasi berdampak bencana dasyat yang merenggut nyawa ribuan warga di empat daerah yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Montong.

Keempat daerah tersebut disebut, mengalami kerusakan parah akibat bencana gempabumi dan tsunami yang terjadi pada, Jumat (28/10/2018) petang. Namun, masih banyak warga yang terdampak bencana belum tersentuh bantuan.

Hal itu dikatakan Dekan Fakultas Tehnik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Zakir Sabara ketika ditemui disela-sela pengiriman bantuan bencana di Sulteng, Sabtu (6/10/2018).

Menurut dia, pengiriman saat ini terfokus pada Kota Palu saja. Sedangkan, ada beberapa kabupaten yang terkena dampak bencana dan belum tersentuh bantuan.

Menurut Sakir, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah tidak mempunyai manajemen penanganan bencana. Sehingga, penangan korban hingga pengiriman bantuan tidak terstruktur dengan baik.

“Saya lihat, manjemen penanganan bencana di Sulteng tidak ada. Tidak ada pemetaan wilayah dampak bencana, sehingga ada yang belum tersentuh bantuan. Harusnya dipetakan berapa luas wilayah, kemudian bantuan kemanusiaan dibagi. Seperti kami ini, bisa diarahkan ke wilayah mana. Begitu juga dengan bantuan lainnya, diarahkan ke daerah mana. Jangan terfokus pada Kota Palu atau Kabupaten Donggala, padahal ada Kabupaten Sigi dan Parigi Montong yang juga kena dampak,” katanya.

Dengan tidak adanya manajemen atau pemetaan penanganan bencana di Sulteng, lanjut Zakir, bantuan berupa tim SAR maupun bantuan kemanusiaan berupa makanan, minuman dan pakaian menjadi serampangan.

"Itu yang kami dapat laporan dari tim bantuan kemanusiaan UMI yang kita terjunkan berjumlah puluhan orang," ucap Zakir.

Dengan kekacauan distribusi bantuan itu, Zakir menuturkan pihaknya memutuskan untuk menyalurkan bantuan ke daerah yang belum tersentuh seperti Kabupaten Sigi dan Parigi Muotong. 

"Termasuk ke daerah-daerah yang belum tersentuh bantuan. Kita tidak mau ikut-ikut serampangan, sehingga penyaluran bantuan tidak merata dan banyak korban belum tersentuh,” tuturnya.

“Untuk bantuan tahap ketiga akan disalurkan, namun bukan lagi berbentuk makanan dan minuman serta pakaian. Melainkan bantuan terapi trauma healing yang disalurkan, termasuk soal pendidikan bagi anak-anak di daerah yang berdampak bencana,” papar Zakir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com