YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menyampaikan, secara nasional pemudik yang memanfaatkan moda transportasi pesawat udara mengalami peningkatan 10 persen.
Secara nasional jumlah yang menggunakan moda transportasi pesawat udara hampir mencapai 6 juta penumpang.
"Jumlah pemudik tahun ini mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 10 persen. Kita lihat tahun sebelumnya 9,5 persen," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, usai melakukan pemantauan arus balik di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, Rabu (20/06/2018).
Baca juga: Pemudik Melalui Stasiun Gambir dan Senen Naik 2 Persen
Agus Santoso menuturkan lonjakan pemudik paling besar terjadi di Bandar udara di Yogyakarta, Solo, Semarang dan, Surabaya.
Pemudik ini datang dari Makasar, Medan dan Jakarta. Namun demikian ada juga lonjakan di Denpasar sebagai tujuan wisata.
"Jadi jumlah penumpang untuk tahun ini hampir 6 juta. Extra flight sampai lebaran kemarin sudah dipergunakan 750, jadi nanti kita prediksikan untuk arus mudik dan balik totalnya lebih dari 1.000 extra flight," tegasnya.
Baca juga: Menhub: Jumlah Pemudik Sepeda Motor dan Mobil Turun
Tingkat on-time performance (OTP) selama pelayanan arus mudik Lebaran setiap maskapai berbeda-beda. Namun demikian mayoritas lebih dari 90 persen.
"Tahun ini maskapai yang OTP paling bagus Batik Air, Garuda Indonesia, Citilink, Air Asia dan Nam Air," bebernya.
Disampaikannya, keselamatan penerbangan di Indonesia mencapai angka yang bagus. Bahkan, seluruh maskapai di Indonesia sudah diizinkan untuk terbang ke Eropa.
Baca juga: Pemudik, Waspadai Titik Rawan Macet Ini saat Arus Balik
"Hari pertama lebaran kemarin Indonesia mendapat kado. Seluruh maskapai Indonesia sejumlah 62 maskapai diperbolehkan terbang ke Eropa. Ini berarti catatan keselamatan penerbangan naik cukup signifikan," pungkasnya.