MATARAM, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo yang meminta pemimpin di Indonesia untuk tidak pesimistis menghadapi tantangan.
Mahfud setuju dengan Jokowi yang tegas meminta pemimpin tidak membuat rakyat takut dan pesimistis.
Apalagi, menurut Mahfud, Indonesia memiliki warisan budaya kepemimpinan Hasta Brata. Delapan pedoman kepemimpinan khas Jawa itu juga dinilai sesuai dengan semangat Pancasila.
"Delapan pedoman kepemimpinan Pancasila itu sebagai modal bagi seorang pemimpin agar selalu optimistis dan tidak membuat rakyat pesimistis," kata Mahfud seusai menjadi pembicara di Universitas Mataram (Unram), Sabtu (7/4/2018) malam.
(Baca juga: Presiden Jokowi: Jangan Bicara Pesimis 2030 Bubar!)
Mahfud menjelaskan, dalam Hasta Brata dikenal istilah seperti surya, chandra, buana, dan kartika. Arti istilah itu adalah pemimpin harus seperti matahari (surya) yang menyinari, seperti bulan (chandra) yang lembut terhadap rakyat, seperti bintang (kartika) yang mengarahkan, dan memiliki sifat lapang dada (buana).
"Jangan membuat rakyat pesimistis. Justru yang menakutkan itu harus disembunyikan agar rakyat itu selalu optimistis," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, pidato Jokowi dalam Konvensi Nasional 2018 yang digelar kelompok relawan di Bogor, Jawa Barat, sangat penting dan beralasan untuk dikemukakan saat ini.
"Karena ada tokoh-tokoh lain yang tampaknya membuat pernyataan yang lebih bersifat pesimistis di tengah masyarakat. Oleh karena itu, sudah tepat Presiden dan kita menyatakan optimistis," ucap Mahfud.
(Baca juga: Jokowi: Tahun 2030, Ekonomi Indonesia Bisa Terbesar Ke-7 di Dunia)