Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Rombongan Bupati Semarang Sempat Terjebak di "Lautan" Eceng Gondok Rawapening

Kompas.com - 07/04/2018, 19:43 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

AMBARAWA, KOMPAS.com - Pelaksanaan acara puncak Hari Air sedunia (HAD) ke-26 yang dipusatkan di Bukit Cinta, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu (7/4/2018) siang molor dari jadwal awal.

Hal ini disebabkan sejumlah perahu yang ditumpangi para pejabat, termasuk Bupati Semarang Mundjirin dan para aktivis lingkungan yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) terjebak di "lautan" eceng gondok di tengah-tengah danau Rawapening.

"Masih 10 perahu yang terjebak di sana, tadi banyak yang ibu-ibunya," kata Sekretaris Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Muhammad Arsyadi dalam sambutanya. 

Baca juga: Air Menyusut Hambat Pembersihan Eceng Gondok Rawapening

Berdasarkan catatan panitia, Dirjen SDA Kementerian PUPR Imam Santoso beserta rombongan bertolak dari Dermaga Sumurup, Kecamatan Bawen pukul 07.00. Mereka menumpangi 22 perahu, termasuk di dalamnya dua perahu yang diperuntukkan para pewarta.

Selanjutnya, rombongan menebar benih ikan dan pemasangan patok sebagai batas danau Rawapening secara simbolis.

Namun, saat akan keluar dari tengah danau, perahu yang ditumpangi para pejabat terhambat "lautan" eceng gondok.

Baca juga: Berkat Pasukan Oranye, Kampung Apung Bersih dari Sampah dan Eceng Gondok

"Mungkin motorisnya belum biasa. Kalau perahu yang saya tumpangi kebetulan motorisnya memang asli orang Bukit Cinta, yang lain kebanyakan dari Asinan," katanya. 

Dibantu petugas BPBD Kabupaten Semarang, satu persatu perahu bisa keluar dari jebakan eceng gondok.

Dalam sambutannya, Dirjen Imam menceritakan, dirinya yang satu perahu dengan Bupati Mundjirin terjebak selama 30 menit di tengah eceng gondok Rawapening. 

Imam mengatakan, hal ini sebagai pembelajaran untuk bisa mengatasi eceng gondok. Ia mengakui lebatnya eceng gondok yang mengakar hingga ke dasar danau menjadi persoalan yang harus dipecahkan.

Baca juga: Pasukan Oranye Angkut 147 Ton Eceng Gondok dan Sampah di Kampung Apung

Proses pembersihan eceng gondok Rawapening di dermaga Sumurup, desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (7/4/2017).Kompas.com/ Syahrul Munir Proses pembersihan eceng gondok Rawapening di dermaga Sumurup, desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (7/4/2017).
"Jadi kami terjebak dan menikmati di sana. Betapa mengakar eceng gondok ini ke dalam tanah hingga susah ditembus," kata Imam.

Bupati Mundjirin juga menyikapi positif kejadian ini.

Ia menilai kejadian ini sebagai peringatan untuk pemerintah lebih serius lagi menangani persoalan sedimentasi dan eceng gondok di Danau Rawapening.

"Orang bilang ini sengaja, memang benar sengaja, agar beliau betul-betul terus mengulurkan tangan membenahi Rawapening ini. Karena ini belum separuh (pembersihan eceng gondok)," ujar Mundjirin.

Baca juga: Bersihkan Eceng Gondok Rawa Pening, Kementerian Tambah Harvester

Hingga acara usai sekitar pukul 12.00, panitia lokal menyebutkan, masih ada 8 perahu yang terjebak kepungan eceng gondok.

Sejumlah perahu yang berhasil keluar dari jebakan eceng gondok kembali ke dermaga Asinan, Bawen.

Mereka meneruskan perjalanan ke Dermaga Bukit Cinta melalui jalan darat karena takut terjebak eceng gondok kembali. 

Kompas TV Antisipasi banjir, warga Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang resik-resik kali atau membersihkan sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com