PEKALONGAN, KOMPAS.com – Bupati Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Asip Kholbihi mengaku ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi, mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan taraf pendidikan di wilayahnya.
Hal tersebut diwujudkan dengan akan berdirinya delapan perguruan tinggi di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2018.
“Semuanya saat ini sudah on process,” kata Asip, Sabtu (3/2/2018).
Bupati mengaku sudah mengunjungi salah satu lokasi yang direncanakan untuk Station Lapangan, yaitu sebuah tempat untuk penelitian dan KKN lapangan semua mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berkaitan dengan hasil-hasil penelitian mereka.
Sudah ada MOU dengan Rektor IPB Dr Arief Satria agar berkenan membuka Lap Station ini. Nantinya mahasiswa IPB juga akan berproses melakukan pengembangan penelitiannya di Kabupaten Pekalongan.
”Insya Allah Lap Station ini akan di-launching pada Mei tahun ini ” ujar Asip.
Baca juga: Perguruan Tinggi Diajak Kembangkan Renewal Energy
Dia menambahkan, tanah seluas tidak kurang dari dua hektar yang terletak di Kelurahan Kajen, Kecamatan Kajen, tersebut akan digunakan untuk pengembangan pengetahuan, utamanya untuk penguatan teknologi pangan.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan, delapan perguruan tinggi yang direncanakan itu semuanya berproses mulai tahun 2018 dan akan segera selesai karena saat ini IAIN sudah mulai membuka, sedangkan Undip dan IPB sedang proses aktif mendekati pembukaan, dan nanti AKN akan didorong menjadi Politeknik Negeri Kajen.
“Proses izin AKN saat ini sudah sampai ke Menteri Pendidikan dan secara lisan Mendikbud telah menyetujui alih fungsi dari akademi komunitas menjadi politeknik,” tambahnya.
Di samping IAIN di Bojong, Undip di Kesesi, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi (Lemdikpol) di Karanganyar, IPB di Kajen, dan AKN di Kajen, tiga dari delapan perguruan tinggi lainnya adalah perguruan tinggi yang diinisiasi oleh Politeknik Nahdlatul Ulama dan Unikal yang sudah melakukan survei pendahuluan dan sudah sudah diberi nama calon lokasi, yaitu di Desa Brondong-Kesesi.