Dikerjakan Nonstop Tiap Hari, Revitalisasi Pasar Johar Hampir Tuntas

SEMARANG, KOMPAS.com – Proyek pembangunan kembali Pasar Johar di Kota Semarang, Jawa Tengah, hampir tuntas. Paket pekerjaan tahap pertama saat ini telah mencapai 97 persen.

Demikian disampaikan Direktur PT Sinar Cerah Sempurna Suharto selaku kontraktor pelaksana pembangunan Pasar Johar seusai menerima kunjungan anggota Komisi VI DPR RI, Kamis (26/1/2018).

“Sekarang sudah 97 persen, secara volume selesai semua. Yang dikerjakan lantai 1 dan 2,” kata Suharto.

Proyek revitalisasi Pasar Johar dimulai dengan peletakan batu pertama pada 20 Oktober 2017. Waktu pekerjaan bangunan selama 60 hari. Namun, dalam prosesnya, ada kendala hingga membutuhkan perpanjangan waktu.

Suharto mengatakan, pihak kontraktor diberi waktu selama 50 hari perpanjangan untuk menuntaskan segala pekerjaan. Ia menargetkan pada 5 Februari 2018 paket pekerjaan itu sudah tuntas.

“Kami berusaha teknis pada 5 Februari selesai. Akhir bulan ini selesai volume. Ini lantai 1 finishing, lantai 2 sudah mulai dikerjakan keramik. Ini sudah sesuai dengan target,” tambahnya.

Baca juga: Pasar Johar Semarang Dibangun Kembali pada 2017

Adapun pekerjaan proyek pembangunan Pasar Johar dilakukan secara total selama 24 jam per hari. Ada 300 pekerja yang terlibat dan ditambah pekerja seiring dengan peningkatan volume pekerjaan. Jam kerja para pekerja diatur waktunya secara bergantian.

“Ada 300 orang pekerja, memang dari awal bertahap ditambah. Pekerjaan selama 24 jam. Dari 300 orang, 100 itu shift malam,” ujar Suharto.

Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo meninjau pembangunan proyek pasar terbesar di Kota Semarang ini. Tinjauan ini tidak lepas karena dana pembangunan berasal dari bantuan Kementerian Perdagangan.

Seusai meninjau pembangunan, Bambang memuji kualitas bangunan dan kecepatan waktu pekerjaan. Namun, ia menyoroti lambatnya penganggaran di Kemendag sehingga proyek jatuh pada akhir tahun.

“Ini pembangunan luar biasa cepat, dua bulan progres sudah 90 persen. Perlu ditekankan Kemendag itu DIPA jangan terlambat,” ucap Bambang.

Komisi VI berkomitmen untuk mendorong Kemendag menyelesaikan bangunan pasar, utamanya bangunan lantai 3 dan 4. Menurut dia, bangunan pasar harus dituntaskan karena pasar itu menjadi kebanggaan warga Jawa Tengah.

“Saya desak Mendag atau Dirjen untuk melanjutkan pasar secara tuntas. Kesalahan DIPA karena proses di pusat, kesalahan tidak di kontraktor. Saya lihat bangunannya bagus, semua orang bisa melihat. Pasar Johar ini harus tuntas karena ini kebanggaan warga,” tutur Bambang.