DENPASAR, KOMPAS.com – Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, Presiden Joko Widodo akan berpikir realistis soal menteri kabinet yang masih merangkap sebagai pengurus partai. Terlebih lagi menghadapi tuntutan politik yang terus berkembang, baik Pilkada Serentak 2018 maupun Pileg dan Pilpres 2019.
“Saya kira Presiden sangat realistis dengan tuntutan seperti sekarang ini. Agenda politik ke depan tinggal beberapa bulan hadapi pilkada, kemudian satu tahun empat bulan kita hadapi pemilu serentak,” kata Idrus di Denpasar, Bali, Kamis (25/1/2018).
Menurut dia, bukan saatnya lagi mempersoalkan hal-hal teknis mengenai menteri merangkap jadi pengurus partai.
“Yang perlu dikritisi adalah seberapa jauh kinerja pejabat yang masih jadi pengurus partai, apakah produktif dan bermanfaat bagi rakyat,” ujar Idrus.
Baca juga: Meski Jabat Mensos, Idrus Marham Masih Jadi Pengurus DPP Golkar
Sebaliknya, menurut Idrus, kalau masih memiliki peran di partai, bisa saling memperkuat. Selain sebagai Menteri Sosial, Idrus Marham juga menjabat sebagai Koordinator Bidang Hubungan Kelembagaan DPP Partai Golkar.
Menurut Idrus, posisinya di partai tidak mengganggu kinerjanya sebagai menteri. Justru sebaliknya, dia akan membuktikan bahwa walau merangkap posisi sebagai menteri dan pengurus partai, dia bisa menunjukkan kinerja maksimal.
“Saya akan tunjukkan, saya menjadi Menteri Sosial dan masih pengurus Golkar bahwa kinerja saya akan semakin meningkat,” ucap Idrus.