Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPAD: Penelantaran Bayi Menandakan Persoalan Sosial di Batam Rusak

Kompas.com - 15/01/2018, 17:11 WIB
Hadi Maulana

Penulis


BATAM, KOMPAS.com - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepulauan Riau mengatakan, terjadinya kasus penelantaran anak di Batam, Kepri, menandakan persoalan sosial di Batam rusak.

"Sudah sangat benar-benar rusak dan mengkhawatirkan persoalan sosial di Batam, perlu perhatian khusus agar hal serupa tidak kembali terjadi di Batam," kata Komisioner KPPAD Kepri Erry Syahrial, Senin (15/1/2018).

Parahnya lagi, sebut Erry, kasus ini terjadi berturut-turut dalam satu minggu. Bahkan untuk hari ini ada dua kasus, tetapi yang satunya ada indikasi sengaja dibuang karena tidak dinginkan hingga ditemukan tewas di parit kawasan Nagoya.

"Saat ini kami sudah melakukan koordinasi dengan Polsek Batuaji dan Polsek Batuampar. Kami juga berharap peran serta masyarakat, siapa tahu mencurigai seseorang dari kasus penelantaran bayi yang terjadi hari ini untuk memberikan info ke kantor polisi terdekat," kata Erry.

Baca juga : Bayi Dibuang Terjadi Lagi di Batam, Kali Ini di Rumah Liar

Erry mengaku apa yang terjadi di Batam ini tidak terlepas dari pergaulan bebas, kumpul kebo, dan kehamilan yang tidak diinginkan yang mulai mengkawatirkan.

"Kami juga sudah bertemu dengan Wali Kota Batam agar tidak saja fokus pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga fokus terhadap pembangunan manusianya," ungkapnya.

Erry juga berharap agar pelaku dari penelantaran bayi perempuan dan pembuangan jasad bayi laki-laki di parit Nagoya ini bisa diberikan hukuman yang seberat-beratnya karena apa yang dilakukan sudah tidak berperikemanusiaan.

"Hewan saja masih punya rasa belas kasihan terhadap anaknya, kenapa manusia tidak. Ini yang menandakan persoalan sosial di Batam sudah rusak," tutur Erry.

Kompas TV Aksinya pun terbongkar, karena ibu kandung pelaku curiga melihat anaknya pulang usai melahirkan tanpa membawa serta bayinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com