Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2017, 22:51 WIB
Agie Permadi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang tega memutilasi dan membakar jenazah seorang perempuan di Ciranggon, Majalaya, Karawang. Adapun pelaku diketahui bernama MK yang merupakan suami dari korban.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku, sebelum korban dimutilasi, mayat korban sempat disembunyikan di ruang tengah kamar kos.

Hal tersebut dilakukan pelaku setelah menghabisi korban pada Senin (4/12/2017) dengan cara dipukul lehernya dengan menggunakan sisi samping telapak tangan kanan pelaku sebanyak dua kali.

Korban kemudian terjatuh dengan kepala terbentur lantai. Pelaku kemudian mengecek korban yang sudah tidak bernapas.

"Pelaku selanjutnya menyembunyikan mayat korban di ruangan tengah kosan mereka berdua," kata Yusri, Rabu (13/12/2017).

Baca juga: Ungkap Kasus Mutilasi, Polres Karawang Pakai Metode Ketting Beweijz

Pada Selasa (5/12/2017), lanjutnya, pelaku membeli golok, plastik hitam besar, dan tas belanja, kemudian memutilasi korban. "Kepala dan kaki korban dibuang di Curug Cigentis, Loji, Karawang," ujar dia.

Pada Rabu (6/12/2017), pelaku kemudian membuang tubuh korban di Ciranggon. "Kemudian pelaku membakar tubuh korban bersamaan dengan buku nikah, akta kelahiran korban, dan surat-surat milik korban," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, faktor ekonomi menjadikan MK tega menghabisi nyawa istrinya, SA alias Nindi. Pelaku memutilasi korban dan membuangnya di beberapa tempat.

Saat ditemukan pada Kamis (7/12/2017) di Dusun Ciranggon III, Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang, tubuh korban dalam keadaan gosong tanpa kaki dan kepala. 

Tak lama, kaki dan kepala korban ditemukan di hutan Curug Cigentis, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegal Waru, Karawang. Motif pelaku menghabisi istrinya ini karena kesal dengan berbagai permintaan korban yang tidak bisa dipenuhi pelaku. Korban bahkan sempat pamit dan ingin berpisah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com