Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Meletus, Rekahan Kawah Gunung Agung Teramati Membesar

Kompas.com - 22/11/2017, 05:46 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Kasubdit mitigasi wilayah timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devi Kemal mengatakan, sebelum meletus, rekahan di kawah Gunung Agung mengalami pelebaran sebagaimana terlihat melalui citra satelit.

"Kalau rekahan memang teramati membesar dari satelit pada sekitar 15 November lalu," kata Devi, Selasa (21/11/2017).

Selain itu, Satelit Aster TIR juga menangkap peningkatan energi termal pada waktu yang sama. Selain citra satelit, petugas juga menerbangkan drone untuk untuk mengukur gas yang menyembur bersama asap di puncak gunung.

Dari proses pengukuran tersebut menunjukan kadar CO2 dan H2O yang tinggi. Sementara kadar SO2 justru rendah, kemungkinan karena faktor scrubbing. KadarSO2 terjebak dalam air hidrothermal di dalam tubuh Gunung Agung.

"Tingginya CO2 mengindikasikan bahwa asap putih yang teramati selama ini merupakan kontribusi dari magma, asap ini 100 persen adalah volcanic origin," kata Devi.

Baca juga : PVMBG: Hujan Abu Vulkanik Landa Sejumlah Desa di Sekitar Gunung Agung

KOMPAS Gunung Agung Meletus
Bahkan PVMBG telah berdiskusi dengan ahli geokimia dunia. Mereka sepakat bahwa asap selama ini meskipun didominasi uap air memiliki komponen magmatik yang cukup tinggi.

Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, meletus sejak Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 Wita. Letusan masih terus berlangsung.

Dari puncak gunung tampak semburan asap kelabu dan abu tipis setinggi kurang lebih 500-700 meter yang tertiup angin ke arah timur dan tenggara. Berdasarkan pengamatan menggunakan thermal cam pada Selasa malam, asap telah membubung hingga mencapai ketinggian 1.000 meter.

Baca juga : Gunung Agung Meletus, Warga Diimbau Tetap Tenang

Kompas TV Gunung Agung memuntahkan kepulan asap dengan ketinggian 700 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com