Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditampar Dandim, Kepala Desa Bilang, "Sudahlah Jangan Dibesar-besarkan, Kasihan"

Kompas.com - 13/11/2017, 16:51 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

REMBANG, KOMPAS.comKepala Desa Jambangan, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, M Hilaludin (42), meminta kepada masyarakat supaya tidak bergejolak mempersoalkan insiden penamparan yang dilakukan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0720 Rembang Letkol Inf Darmawan Setiady terhadap dirinya.

Hilal, sapaan karibnya, menyampaikan bahwa hubungan antara dirinya dan Darmawan sudah terjalin baik setelah insiden penamparan itu.

"Sudahlah jangan dibesar-besarkan. Bapak Letkol Inf Darmawan Setiady itu sebenarnya orangnya sangat baik. Beliau langsung meminta maaf dan juga datang ke rumah saya. Ada juga mediasi dengan didampingi Bapak Bupati Rembang," tutur bapak tiga anak ini saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (13/11/2017).

(Baca juga: Tampar Kepala Desa, Dandim Rembang Dibebastugaskan)

Hilal menuturkan, saat Darmawan tengah menyampaikan materi dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Dana Desa di Pendopo Museum RA Kartini, Rembang, Jumat (10/11/2017) lalu, kondisi kesehatannya tengah drop.

"Saya kecapekan saat itu karena malamnya saya ada kegiatan di kampung hingga dini hari. Ketika giliran beliau sampaikan materi, saya merasa kelelahan dan leyeh-leyeh di kursi. Saya sadari mungkin beliau spontan marah saat itu. Saya malah kasihan sama beliau hingga akhirnya dinonaktifkan," tutur Hilal.

Sebelumnya diberitakan, Dandim 0720 Rembang Letkol Inf Darmawan Setiady menampar Kepala Desa Jambangan, Kecamatan Sarang, M Hilaludin saat rapat koordinasi pengawasan dana desa di Pendopo Museum RA Kartini, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2017).

Kegiatan sosialisasi itu dihadiri Bupati Rembang Abdul Hafidz beserta jajarannya, Kepala Polres Rembang AKBP Pungky Bhuana, dan seluruh kepala desa di Rembang.

Saat itu, Darmawan yang berkesempatan menyampaikan materi mendadak dengan nada tinggi memanggil Hilaludin naik ke atas panggung. Tepat di Hari Pahlawan, Darmawan lantas menampar pipi Hilaludin karena dianggap tidak memperhatikan.

Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan, pasca-insiden penamparan itu, Darmawan sudah beritikad baik dengan meminta maaf kepada kepala desa yang bersangkutan. 

Selain berinisiatif mendatangi rumah kepala desa, mediasi antara keduanya juga sudah dilaksanakan di rumah dinas Bupati Rembang. Saat itu, hadir  Abdul Hafidz, Kepala Polres Rembang AKBP Pungky Bhuana, dan Paguyuban Kades Rembang.

"Sudah dimediasikan dan diselesaikan dengan baik secara kekeluargaan," kata Abdul Hafidz.

(Baca juga : Kasus Dandim Tampar Kepala Desa, Ini Kata Bupati Rembang)

Darmawan telah secara resmi dinonaktifkan dari jabatannya. Keputusan internal TNI itu merupakan sanksi tegas atas insiden penamparan yang dilakukan Darmawan terhadap seorang kepala desa di hadapan publik.

"Benar Letkol Inf Darmawan Setiady telah menampar seorang kepala desa. Hal itu tidak pantas dilakukan seorang prajurit. Setelah pemeriksaan di lapangan, sikap tegas kami adalah menonaktifkan yang bersangkutan dari tugasnya di Rembang per 11 November 2017," kata Komandan Korem 073/Makutarama Salatiga Kolonel Inf Joni Pardede, Minggu (12/11/2017).

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat dan juga kepala desa yang bersangkutan. Penamparan terjadi karena Letkol Inf Darmawan Setiady merasa kurang nyaman karena tidak diperhatikan. Insiden ini harus menjadi pembelajaran," ungkap Joni.


 

Kompas TV Bupati Iti memarahi para pekerja, camat, hingga kepala desa. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com