BANDUNG, KOMPAS.com - Bursa calon pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat 2018 kian ramai setelah Partai Golkar memutuskan memberi dukungan politik.
Dari empat partai pengusung Ridwan Kamil (PPP, PKB, Golkar, dan Nasdem), hanya Nasdem yang tak menyodorkan nama calon wakil. Setelah PPP memilih Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon wakil, PKB pun menyodorkan tiga nama kandidat dari kadernya. Setali tiga uang, Golkar pun meminta Ridwan berdampingan dengan kadernya Daniel Mutaqien.
Menanggapi situasi itu, Ridwan Kamil memiliki dua opsi dalam menentukan calon pendampingnya.
"Nah masalah wakil karena koalisi saya ada PPP, PKB, Nasdem maka saya serahkan kepada partai untuk dilakukan musyawarah. Mungkin ada opsi dimusyawarahkan atau dikontestasi," ucap Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di Jalan Sumatera, Sabtu (27/10/2017).
Baca juga : Pilkada Jabar, Ridwan Kamil Tunggu Panggilan Golkar
Untuk opsi terakhir, lanjut Emil, tiap bakal calon wakil nantinya diberi waktu sekitar dua bulan sebelum pendaftaran untuk mensosialisasikan diri kepada masyarakat. "Siapa yang kira-kira memadai dan berakhir baik maka jadi pasangan saya," kata dia.
"Wakil belum fixed, baru usulan-usulan. Kita mengedepankan kesetaraan, makanya kita bicarakan secara bersama-sama," kata Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa, usai menggelar rapat koordinasi Partai NasDem Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Jumat (27/10/2017).
Saan menilai, pemilihan bakal calon wakil gubernur bisa diputuskan oleh Ridwan Kamil atau bisa melalui tahap seleksi.
"Bisa beauty contest, misalnya. Seluruh calon wakil gubernur yang diusulkan, harus melalui tahapan penyeleksian," ucapnya.