Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburan Lumpur Panas Muncul di Tasikmalaya

Kompas.com - 25/10/2017, 12:24 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

Kompas TV Tinggi Letusan Sinabung Mencapai 3.500 Meter

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, EZ Alfian mengatakan, terjadi semburan lumpur panas di Kampung Sindangrasa, RT 03 RW 01, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya.

Semburan lumpur panas tersebut sudah berlangsung beberapa hari. Warga kemudian melapor ke BPBD setempat. 

Mendapat laporan, BPBD langsung berkoordinasi dengan instansi terbaik untuk pengujian sampel air, lumpur, dan udara. Alfian berharap, secepatnya bisa bergerak.

"Semburan lumpur tersebut berawal dari warga yang menggali sumur air," ujar Alfian, Rabu (25/10/2017).

(Baca juga : Pipa Gas Rumah Tangga Bocor di Bekasi Sebabkan Semburan Air)

Sampai sekarang, BPBD belum mengeluarkan imbauan bahaya atau tidaknya semburan lumpur tersebut. Masyarakat hanya diimbau waspada dan tidak terlalu mendekati semburan lumpur.

“Dari kasat mata kita tidak bisa menentukan. Karena terkadang ada zat yang berbahaya tetapi tidak berbau. Kita nanti akan coba menyimpan ayam di sekitar semburan apakah terlihat dampaknya atau tidak,” tambah dia.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat kampung setempat, Hendar (53) meminta pemeritah segera menanganinya. Sebab, warga takut akan uap yang masuk ke dalam rumah. Mereka pun khawatir kejadian lumpur Lapindo di Sidoarjo akan terjadi di daerahnya.

"Warga di sini ketakutan semburan lumpur akan membesar seperti kasus Lapindo," ungkapnya. 

(Baca juga : Gempa Tektonik Lokal Masih Terjadi Pasca-Semburan Lumpur Kawah Sileri)

Pada Senin (23/10/2017), intensitas semburan sempat menurun dan hilang. Namun keesokan harinya, semburan kembali terjadi meski tidak sebesar semburan pertama yang tingginya mencapai 6 meter.

Semburan di hari kedua kedua tersebut berkisar 1-2 meter. Namun muncul lubang semburan kedua yang hanya berjarak 2 meter dari lubang utama. Begitu juga pada kolam warga yang berada di sekitar lokasi, kini muncul gelembung-gelembung kecil di lebih dari 3 titik.

Hal ini pula yang membuat masyarakat setempat resah, karena dikhawatirkan semburan kian besar dan mengganggu aktivitas di kampung tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com