MAGELANG, KOMPAS.com - Layaknya seorang remaja, Ahmad Romadhon, begitu ceria bercengkerama dengan teman-temannya di sekolah.
Dia bercerita tentang banyak hal, bermain, dan mengerjakan tugas dari guru.
Tidak ada yang berbeda dengan kepribadian remaja berusia 16 tahun itu, meskipun Ahmad memiliki kekurangan di wajahnya akibat tumor.
Penyakit ini tumbuh membesar menggelantung di wajah sebelah kanan menutup mata dan mulutnya.
Baca: Istri Sembuh dari Tumor, Nur Jalan Kaki 213 Km dari Surabaya ke Ponorogo
"Guru, teman-teman, di sini baik," kata Ahmad, saat dikunjungi di sekolahnya di MTs Syalafiah, Jumat (13/10/2017) kemarin.
Ahmad tidak memungkiri ciri fisiknya kerap menjadi bahan ejekan, bahkan banyak yang ketakutan.
Dia ingat betul peristiwa empat tahun silam, saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Hampir setiap hari Ahmad diejek, dicela sampai di-bully oleh teman-temannya.
Awalnya, dia tidak pernah menanggapi hal itu, tapi lambat laun Ahmad merasa jengah.
Baca: Derita Hernia dan Tumor, Lukman Sampai Sulit Balik Badan Sendiri
Ia pernah emosi, sampai berkelahi dengan teman-teman yang mengejekknya.
"Saya diejek, kata-katanya menyakitkan hati. Saya marah, lalu saya ajak berkelahi dia," ujar Ahmad mengenang masa itu.
Dia pun sempat tidak bisa menerima kondisinya.
Putra kelima pasangan Suparman dan Umi warga Dusun Pucungsari, Desa Kajoran, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, itu selalu protes dengan orangtuanya dan meminta segera diobati.