BANDUNG, KOMPAS.com - Grandprix Thomryes Marth Kadja menyandang predikat doktor termuda Indonesia setelah dinyatakan lulus dengan nilai cumlaude saat menjalani sidang terbuka di Gedung Annex, CCR, Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari, Jumat (22/9/2017) siang.
Gelar doktor itu diraih Grandprix Thomryes pada usia 24 tahun. Dia mampu menyelesaikan studi S-2 dan S-3 di ITB selama empat tahun dengan mengikuti program beasiswa Pendidikan Magister menuju doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang digulirkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada tahun 2013.
Selama menyelesaikan program PMDSU, Grandprix mendapat bimbingan dari Dr. Rino Mukti, Dr. Veinardi Suendo, Prof. Ismunandar, dan Dr. I Nyoman Marsih sebagai promotornya.
Dalam kurun waktu itu, Grandprix mampu mempublikasikan tujuh jurnal ilmiah skala internasional.
Sebelum dinyatakan lulus, pemuda yang akrab disapa Gepe itu sempat dicecar puluhan pertanyaan oleh para penguji. Namun, dia dapat menjawab seluruh pertanyaan penguji dengan lugas. Usai dinyatakan lulus, raut wajah sumringah terpancar dari wajah Gepe.
"Ya rasanya bangga dan terharu. Saya bisa menyelesaikan lebih cepat sekitar 2-3 tahun dari yang normal," kata Grandprix yang mengenakan jas hitam dipadukan kemeja warna abu saat sidang.
Grandprix Thomryes menjelaskan, disertasinya itu membahas tentang sintesis material bernama zeolit.
(Baca juga: Zeolit Antarkan Grandprix Thomryes Jadi Doktor Termuda di Indonesia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.