MATARAM, KOMPAS.com - Pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyatakan, lokasi kebakaran yang terjadi di jalur pendakian Rinjani, merupakan habitat bunga edelweis yang dilindungi.
"Lokasi yang terbakar di kebakaran yang terjadi kemarin sore hingga pagi dini hari tadi itu sebenarnya lokasi keberadaan edelweis di jalur pendakian Sembalun," kata Kepala TNGR, Agus Budi Santoso, Selasa (22/8/20107).
Agus menyebutkan, habitat edelweis di Gunung Rinjani hanya ada di jalur pendakian Timbanuh, sebagian Senaru, dan sebagian Sembalun. Di Sembalun, habitat edelweis berada di antara pos tiga menuju pos ekstra serta sedikit di Plawangan.
"Nah lokasi ini yang kebakaran adalah blok yang didominasi oleh edelweis sebetulnya, jadi ini sangat disayangkan," ucap dia.
TNGR sendiri belum bisa memastikan berapa luas hamparan edelweis yang ikut terbakar dalam peristiwa ini. "Luasan edelweis hamparannya sekitar 12 hektar, tapi berapa luas hamparan yang terbakar itu kita sedang hitung," sebut Agus.
Baca juga: Foto-foto Seputar Kebakaran di Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Dia mengatakan, saat ini tim dari TNGR bersama tim identifikasi tengah melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kebakaran yang terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani.
Agus menduga, kebakaran di jalur pendakian bukan merupakan faktor alam. Berdasarkan teori, kebakaran di jalur pendakian bisa terjadi akibat puntung rokok, api unggun yang lupa dimatikan atau tempat memasak yang lupa dimatikan oleh pengunjung.
Dia menyebut, belum mengetahui apakah ada unsur kesengajaan atau tidak dalam kebakaran ini. Jika terbukti ada unsur kesengajaan manusia dalam kebakaran yang terjadi, pihaknya berharap pelaku dapat ditindak secara tegas.
Sebelumnya, Kebakaran terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Titik api terpantau di pos 3 menuju pos ekstra jalur pendakian Sembalun, sekitar pukul 17.30 WITA, Senin (21/8/2017).
Kebakaran terjadi di sekitar padang savana, membakar rumput kering dan pohon cemara. Luas lahan kebakaran diperkirakan mencapai 9,7 hektar. Perkiraan zonasi yang terbakar meliputi zona pemanfaatan 3,8 hektar, zona inti 3,6 hektar, dan zona rimba 2,3 hektar.
Sampai dengan pukul 00.45 Wita kondisi api belum bisa dipadamkan secara total. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.00 Wita.