Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Jateng: Tidak Baik Tiap Daerah Deklarasi Calon Gubernur

Kompas.com - 27/04/2017, 17:25 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah mengingatkan para pengurus DPC di kabupaten dan kota di Jateng untuk menahan hasrat ketika mengusung seseorang mejadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Menurut dia, deklarasi dan dukungan di masing-masing kantor pengurus sebelum waktunya dinilai tidak baik. Apalagi, gelaran Pilkada Jateng 2018 masih jauh, yaitu Juni 2018.

“(kalau deklarasi sendiri) partai jadi amburadul. Intinya, semua kader partai yang punya keinginan calon harus mengikuti mekanisme organisasi,” kata Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto, Kamis (27/4/2017).

(Baca juga: Bupati Kudus Diusulkan Jadi Calon Gubernur Jateng di Pilkada 2018)

 

Ia mengingatkan, jika tiap pengurus cabang di daerah melakukan deklarasi dan dukungan hal itu justru akan berdampak buruk pada partai. Contohnya, usulan dan dukungan kepada ketua DPC PDIP Kudus yang juga Bupati Kudus Mushtofa.

Lalu di Kabupaten Sukoharjo mengajukan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, hingga Kota Semarang mengajukan Hendrar Prihadi yang juga ketua DPC PDIP Kota Semarang, atau di Kabupaten Pemalang mendukung Junaidi.

Bambang meminta, semua kader PDIP di daerah untuk memahami dan menaati aturan partai ketika mendukung calon di Pilkada. Setiap kader yang menjadi pengurus semestinya paham mekanisme dalam berorganisasi.

“Saya memastikan tidak ada larangan bagi siapa saja yang ingin mencalonkan. Tapi rekomendasi itu diterbitkan oleh DPP melalui mekanisme dari DPC, DPD. Maka agar tertib organisasi harus melalui mekanisme,” tambahnya.

Saat ini, sambung Bambang, dukung mendukung secara pribadi belum bisa disebut atas nama partai. Namun jika rekomendasi dari partai sudah muncul, semua kader harus mendukung calon yang direkomendasi.

(Baca juga: Usulan Musthofa Jadi Cagub, PDIP Jateng Sebut Harusnya Paham Mekanisme)

 

Nama Musthofa sebelumnya didorong untuk berpartisipasi di Pilkada 2018 oleh para pengurus dan simpatisan PDI Perjuangan Kudus. Pengalaman Musthofa sebagai bupati dua periode menjadi salah satu alasannya.

Para pengurus cabang lalu meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mengabulkan permohonan usulan mereka.

Pilkada Jateng ini nantinya bakal diwarnai beberapa kandidat. Beberapa nama sudah mulai muncul ke publik, antara lain mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar dan ketua pengurus Golkar wilayah Jateng, Wisnu Suhardono. 

Kompas TV Polda Jateng Kirim 500 Personel Kawal Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com