Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembekalan Masa Pensiun 40 PNS Salatiga ke Bandung Tuai Kritik

Kompas.com - 26/04/2017, 23:54 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Rencana pembekalan menjelang masa pensiun 40 PNS Salatiga ke Bandung menuai kritik dari legislatif. 

Ketua DPRD Kota Salatiga M Teddy Sulistio mengatakan, mempersiapkan PNS yang akan memasuki masa pensiun tidak bisa dilakukan secara instan, hanya pelatihan dua hari dan kunjungan lapangan. Teddy melihat kegiatan itu tidak lebih dari piknik akhir pensiun.

"Mempersiapkan teman-teman untuk siap bertarung ya baik-baik saja, tapi mboten saget instan kayal beli (minuman) Ronde Jago. Kalau itu lebih dibilang piknik akhir pensiun," ujarnya saat dihubungi Rabu (26/4/2017) siang.

Seharusnya, sambung Teddy, ada program yang jelas, terstruktur, dan disiapkan dengan matang. Sehingga para PNS tersebut benar-benar menguasai keterampilan atau kecakapan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Jika Pemkot Salatiga mempunyai program yang dimaksud, sebagai legislatif, pihaknya siap mendukung dari segi penganggaran. "Bahkan sejak belum pensiun sudah diikutkan, dikenalkan, di-support," tuturnya. 

Teddy mengatakan, kegiatan pelesir ke Bandung tersebut sah-sah saja, walaupun dibungkus istilah pelatihan atau pembekalan pensiun. "Sungguhpun ya nggak apa-apa juga. Bangsa ini memang terampil mencari istilah pengganti agar enak didengar," imbuhnya.

Sebelumnya, sebanyak 40 PNS di Salatiga yang menghadapi masa pensiun akan "disenang-senangkan" ke Bandung. Hal itu terungkap saat pembekalan pensiun yang diselenggarakan Badan Kepegawaian dan Diklatda Kota Salatiga di Aula Kaloka, Selasa (25/4/2017).

Menurut Sekretaris BK Diklatda Sarwanti, selain materi di kelas, pembekalan pensiun juga akan dirangkai dengan kunjungan lapangan ke Bandung, antara lain ke Urbanfarm Hidroponik, Ina Cookies, dan garment C 59.

"Semoga peserta mampu menyerap semangat berwirausaha setelah pensiun nanti. Ini adalah usaha pemerintah dalam menyiapkan mereka menghadapi masa pensiun," tutup Sarwanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com