Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sakit Sekali Hati Saya, Kok Tega Dia Bunuh Yanto..."

Kompas.com - 18/04/2017, 07:43 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Murtini (58), orangtua almarhum Riyanto (40) masih belum bisa merelakan kepergian anaknya yang dibunuh oleh kerabatnya sendiri Andi Mattalatta alias Andi Lala.

Saat ditemui Tribun di kediamannya Jl Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, wanita berhijab biru ini duduk di ruang televisi yang ada di bagian samping rumah.

Ketika ditanya mengenai Riyanto, Murtini menangis. Bibirnya bergetar, dan sesekali ia terlihat sesenggukan karena tak kuasa mengingat tragedi yang menimpa anak keduanya itu.

"Sakit sekali hati saya. Kok tega dia bunuh Yanto," kata Murtini memulai perbincangan, Senin (17/4/2017).

Baca juga: Sebelum Membunuh Satu Keluarga, Andi Lala Isap Sabu

Ia mengatakan, tak seharusnya Andi berbuat demikian. Apalagi, sampai tega menghabisi kedua anak, isteri dan mertua Riyanto.

"Kan biadab sekali dia itu. Sampai teganya dia bunuh anak-anak yang enggak tahu apa-apa," ucap Murtini.

Pascapenangkapan Andi, muncul berbagai kabar buruk terkait hubungan Andi dengan Riyanto. Salah satunya menyangkut peristiwa sebelum pembunuhan.

Saat gelar paparan di Polda Sumut, Andi Lala di hadapan polisi mengaku sempat mengkonsumsi sabu bersama Riyanto sebelum membunuhnya.

Bahkan, Andi menyebut Riyanto punya hutang Rp 5 juta terkait penjualan sabu. Disinggung mengenai kabar ini, Murtini yang tadinya menangis sempat terdiam.

Ia menyebut, apa yang dikatakan Andi Lala itu sama sekali tidak benar. Bahkan, Murtini menyebut Andi Lala pembohong dan tukang fitnah.

"Sudah lah dia bunuh anak saya. Difitnahnya lagi mendiang. Kan kurang ajar sekali dia
Pembohong dia itu," kata Murtini menyeka air mata.

Selama hidupnya, Murtini tak pernah melihat anak keduanya mendekati narkoba. Jangankan mendekati narkoba, untuk sekadar minum-minum saja, almarhum Riyanto tidak mau.

"Saya yang tau bagaimana anak saya. Dari kecil, Yanto itu enggak pernah macam-macam. Dia selalu di rumah saja," ungkap Murtini.

Karena tak ingin terjerat narkoba, Riyanto bahkan rela berdiam diri di rumah. Bahkan, ia sempat diolok-olok temannya karena dianggap anak rumahan.

"Karena enggak pernah kemana-mana, ya dia sering diejek teman-temannya. Dia itu kan agak gemulai. Pernah dikatai bencong," ungkap Murtini kembali menitikkan air mata.

Baca juga: Dendam karena Sabu di Balik Pembunuhan Satu Keluarga di Medan

Apa yang disampaikan Andi Lala, kata Murtini, dianggapnya sebagai pembelaan. Sebab, dengan berkata demikian, kata Murtini, Andi Lala berharap bisa diringankan hukumannya.

"Itu pandai-pandai dia aja. Kalau dia bilang anak saya ngisap narkoba, mana buktinya. Dia ngomong gitu karena anak saya udah enggak ada. Jadi dia seenaknya saja bicara," kata Murtini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com