Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2017, 19:18 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis


DENPASAR, KOMPAS.com -
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) kelas I Denpasar menebar 20.650 benih lobster bernilai sekitar Rp 2 miliar, di Pantai Ketewel, Gianyar, Bali, pada Sabtu (1/4/2017).

Benih lobster tersebut merupakan hasil sitaan di Bandara Ngurah Rai, Bali, pada Jumat (31/3/2017).

"Semula benih lobster ini mau diterbangkan ke Singapura oleh salah satu penumpang," kata kepala BKIPM Denpasar Habrin Yake.

(baca: Menteri Susi: Tolong Benur Lobster Dilepas, Biarkan Besar)

Benih-benih lobster tersebut dikemas dalam kantong-kantong berukuran kecil kemudian dimasukkan ke dalam tas. Saat memasuki pintu X-Ray pertama penerbangan internasional Bandara Ngurah Rai, petugas mencurigai adanya benda aneh dalam tas seorang penumpang.

Petugas bandara kemudian menggeledah isi tas tersebut. Namun pemilik tas langsung melarikan diri.

"Waktu itu pemilik tas pura-pura menerima telepon lalu kabur," ujar Habrin.

Menurut dia, benih-benih lobster itu datang dari berbagai wilayah, seperti Jawa Timur, Lombok, dan beberapa daerah di Indonesia Timur.

Benih-benih lobster tersebut disita karena dianggap melanggar Peraturan Menteri (Permen) KKP nomor 56/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Republik Indonesia.

Salah satu poin yang diatur dalam Permen itu adalah larangan menangkap dan memperjualbelikan benih lobster, lobster bertelur dan lobster berukuran di bawah 200 gram.

"Yang diamankan ini kategorinya benih, jelas bertentangan dengan Permen 56/2016," kata Habrin.

(baca: Praktik Jual Beli Bayi Lobster Senilai Rp 3 Miliar Terbongkar)

Kompas TV Sebanyak 65 ribu lebih benih lobster yang akan diekspor ke Vietnam ini, berhasil digagalkan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bekerja sama dengan Bareskrim Polri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com