Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah TNI Korban Penembakan di Puncak Jaya Diterbangkan ke Manokwari

Kompas.com - 03/03/2017, 18:30 WIB
Kontributor Kompas TV Manokwari, Budy Setiawan

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com - Jenazah prajurit TNI, Serda Jhon Karel Mandowen, korban penembakan di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Jumat (3/3/2017), tiba di kampung halamannya, Manokwari, Papua Barat.

Saat tiba di kediamannya di Kompleks Transito Wosi, Kelurahan Wosi, Distrik Manokwari Barat, jenazah Serda Jhon Karel Mandowen disambut tangis histeris oleh sanak keluarganya.

Bahkan, ayah korban tak kuasa menahan kesediahannya saat Komandan Distrik Militer (Dandim) 1703 Manokwari, Letnan Kolonel Inf Andy Parulian menyerahkan jenazah anaknya yang ditembak mati oleh orang tak dikenal saat sedang mengawal Dandim 1714 Puncak Jaya, Kolonel Inf Hendratmo.

“Karena keluarga besarnya berada di Manokwari, kami menganggap korban adalah prajurit kami. Sehingga segala keperluan selama prosesi pemakaman akan kami bantu. Dan, kami turut berduka cita atas meninggalnya korban,” ungkap Komandan Distrik Militer (Dandim) 1703 Manokwari, Letnan Kolonel Inf Andy Parulian.

Andy Parulian mengaku belum dapat memastikan kapan korban akan dimakamkan oleh pihak keluarga.

“Untuk pemakaman kita serahkan kepada keluarga. Namun kami berharap korban dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, karena yang bersangkutan gugur saat bertugas di daerah rawan Puncak Jaya,” tukasnya.

Sebelumnya, korban Serda Jhon Karel Mandowen, yang merupakan ajudan Dandim 1714 Puncak Jaya, Kolonel Inf Hendratmo, ditembak oleh orang tak dikenal, Kamis (2/3/2017) sekitar pukul 15.30 WIT, di depan pangkas rambut Madura, Jalan Papua Kota Baru, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Korban ditembak dari belakang oleh orang tak dikenal. Senjata SS1 yang disandang korban sempat dibawa lari pelaku, namun bisa diamankan kembali.

Sedangkan pelaku ditembak mati oleh rombongan TNI. Namun senjata laras pendek yang digunakan untuk menembak korban bisa dibawa kabur rekan-rekan pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com