Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2017, 05:51 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com– Nelayan Gorontalo memilih untuk membuang 2 ton ikan berbagai jenis demi menyelamatkan paus pembunuh (orca) yang tersangkut di jaring mereka.

 

Alasan para nelayan untuk menyelamatkan satwa yang dianggap “aneh” ini, didorong kepercayaan mereka untuk menghormati satwa ini.

“Ada kepercayaan yang kami anut, jika menemukan satwa aneh di laut, segera  dibebaskan dari jaring, jangan dibunuh,” kata Ansar Rahman, pemilik kapal, warga Inengo Kabupaten Bone Bolango, Rabu (22/2/2017).

Kepercayaan nelayan ini didapat dari leluhur mereka yang diceritakan secara dari turun-temurun. Nasihat ini masih melekat pada nelayan di pesisir selatan Provinsi Gorontalo hingga kini.

“Jika ada yang membunuh satwa aneh di laut, maka ia dan keluarganya akan hidup sial, ini pesan leluhur kami. Banyak bukti,” ujar Ansar.

Satwa yang dianggap aneh di laut oleh para nelayan Gorontalo antara lain paus, lumba-lumba, dan dugong. Umumnya nelayan memilih membebaskan satwa ini jika terjaring.

Sebelumnya diberitakan paus pembunuh itu terjerat jaring di teluk Tomini di sekitar perairan selatan Provinsi Gorontalo, pada November 2016 lalu.

Awalnya, Ansar meminta anak buahnya untuk tidak mempublikasikan video mereka ambil melalui ponsel, karena enggan dimintai keterangan oleh aparat.

 

Paus orca secara tak sengaja terjaring pada 20 November 2016 lalu, namun kemudian anak buah saya membocorkan kepada keluarga dan menyebar,” kata dia.

Orca yang memiliki panjang 14 meter ini dibebaskan oleh anak buah Ansar.

Mereka dengan sekuat tenaga berupaya mengeluarkan dari jaring, namun upaya mereka sia-sia. Akhirnya mereka memutuskan untuk merobek jaring hingga 12 depa untuk mengeluarkan mamalia raksasa ini. Dua orang ABK, Santo dan Ka Asi kemudian turun untuk mengeluarkan paus melalui jaring yang sudah dirobeknya.

Dengan robeknya jaring,  2 ton ikan berbagai jenis yang sudah tertangkap pun ikut terlepas.

Baca: Selamatkan Paus Pembunuh, Nelayan Gorontalo Buang 2 Ton Ikan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com