Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melupakan Mantan, Memaknai Perpisahan dan Menatap Masa Depan

Kompas.com - 12/02/2017, 14:03 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berpacaran tak selamanya langgeng. Ada kalanya suatu dinamika memisahkan sepasang manusia yang terlibat saling mencintai.

Kadang kala perpisahan menjadi momen paling sulit dilupakan bagi sebagian orang. Namun demikian, proses berpacaran, perpisahan, dan menjadi mantan kekasih merupakan salah satu dinamika hidup yang tetap harus dilewati.

Kepergian dimaknai sebagai proses pembelajaran diri untuk hidup yang lebih baik lagi di masa depan.

Itulah tema yang diangkat dalam acara Festival Melupakan Mantan (FMM) 2017. Selama tiga tahun berturut-turut, FMM mengangkat tema berbeda dan selalu berasal dari Tahun Jawa.

"Tahun ini kita mengambil tema 'Kesah'. Kita ambil dari Tahun Jawa bahwa tahun 2017 didefinisikan sebagai Kesah Nata Gatra Panguripan," ujar Setoprayogi, penanggung jawab Festival Melupakan Mantan 2017 di halaman kantor Kedaulatan Rakyat, Sabtu (11/02/2017) malam.

Seto menjelaskan kesah memiliki arti secara sederhana, yakni kepergian atau perpisahan. Nata gatra panguripan berarti menata warna-warna baru atau menata hidup yang lebih baik.

Nuansa kepergian dan perpisahan ini dimaknai sebagai suatu proses pembelajaran diri insan manusia untuk hidup yang lebih baik.

"Suatu kepergian untuk menata hidup yang lebih berwarna. Kepergian tidak hanya dirasakan sebagai kesedihan, tetapi proses pendewasaan yang harus dijalani dan diterima dengan ikhlas," kata Seto.

Seperti awal dicetuskan, Festival Melupakan Mantan mengangkat dinamika perjalanan cinta anak muda, baik kegelisahan, gundah-gulana, kepergian, maupun kesedihan.

Hal-hal itu direspons sebagai suatu spontanitas dan situasi alamiah yang sering dialami, sampai pada titik menemukan semangat baru untuk melanjutkan hidup .

"Kalau dua tahun lalu FMM hanya diadakan tanggal 13 Februari, tahun ini selama tiga hari berturut-turut mulai 11 Februari sampai 13 Februari 2017," kata dia.

Di tahun ketiga penyelengaraan FMM, konsep yang disuguhkan adalah galeri pameran. Selain itu, ada goresan kenangan dan mengumpulkan barang-barang dari mantan kekasih.

Goresan kenangan mantan bisa diungkapkan dengan lukisan, gambar, maupun kalimat yang akan diletakkan atau ditempel di galeri. Proses untuk goresan kenangan mantan ada beberapa tahap.

"Pengunjung harus ikut prosesi langkah alit menaiki tangga kenangan hingga sampai pada ruangan galeri yang diberi nama ruang kenangan. Di ruangan itu, pengunjung bisa meletakkan dan menempelkan," kata Seto.

Secara simbolis, nantinya goresan kenangan mantan akan ditutup bersama-sama dengan menggunakan tirai. Hal ini melambangkan menutup kenangan dan berjalan meraih masa depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com