Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Kresna, Pakaian Wajib bagi Perangkat Desa dan PNS di Kaliwungu

Kompas.com - 08/02/2017, 15:21 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Satu lagi motif batik khas Kabupaten Semarang diperkenalkan ke publik, yakni batik "Kresna" dari Desa Siwal, Kecamatan Kaliwungu.

Kain batik berwarna ungu dengan motif utama tokoh pewayangan Batara Kresna tersebut diluncurkan oleh Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha dalam sebuah apel besar di lapangan Desa Siwal, Kecamatan Kaliwungu, Selasa (7/2/2017) siang.

Apel besar dan peluncuran batik Kresna tersebut diikuti oleh ratusan aparatur sipil negara (ASN), kepala desa dan perangkat desa se-Kecamatan Kaliwungu.

"Batik tulis bermotif tokoh pewayangan Batara Kresna ini menjadi penanda geliat industri kreatif warga. Pembuatnya adalah warga asli Desa Siwal yang kiprahnya telah diakui bahkan tingkat internasional," kata Camat Kaliwungu Otter Sukamto.

Dukungan pemerintah setempat agar Batik Kresna lebih dikenal oleh pasar adalah dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Camat Kaliwungu Nomor 138/003/2017 tanggal 17 Januari 2017 tentang penetapan seragam batik Kresna Kaliwungu bagi ASN, kades, dan perangkat desa se-Kecamatan Kaliwungu.

"Semua perangkat desa hingga pegawai di Kecamatan Kaliwungu wajib memakai batik Kresna ini setiap hari Selasa. Kami harapkan akan diikuti oleh instansi swasta lainnya di Kaliwungu," kata dia.

Menanggapi munculnya batik khas Kaliwungu tersebut, Ngesti menyatakan akan membantu mengembangkan usaha batik tersebut agar dikenal lebih luas lagi.

Ia berharap Batik Kresna tidak hanya terbatas menjadi seragam khas para kades, perangkat desa, dan ASN di Kaliwungu, tetapi juga akan bisa menyamai ketenaran Batik Gemawang dan Batik Gedongsongo yang lebih dulu muncul.

"Batik Kresna ini akan kita upayakan dapat tersebar merata di wilayah Kabupaten Semarang," kata Ngesti.

Menurut Ngesti, langkah pertama yang perlu mendapat perhatian adalah mematenkan desain atau motif batik asli buatan warga Desa Siwal tersebut.

Untuk pengembangan usaha, para perajin batik juga akan diberi kemudahan untuk mengakses permodalan di perbankan.

"Pembuatan galeri juga akan kita bahas dan bisa saja dilaksanakan. Selain itu mereka juga akan kita fasilitasu untuk mengakses kredit perbankan dengan bunga rendah," ujarnya.

Kepala Desa Siwal Parnu mengatakan, batik Kresna merupakan produk buatan pabrik berlabel "Cahaya Baru" yang dikelola suami-istri Yono (40) dan Sumirah (38).

"Mereka baru satu tahun ini berkiprah membuat batik di Desa Siwal. Sebelumnya bekerja di pabrik batik ternama di Solo. Kita berharap usaha mereka dapat mengangkat potensi dan nama Desa Siwal," kata Parnu.

Sumirah mengatakan, sejak setahun lalu, dia bersama suaminya Yono kembali ke kampung halamannya di Dusun Grenjeng, Desa Siwal, dan tetap menekuni usaha membuat kain batik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com