Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, Warga di Kampung Ini Justru Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 31/01/2017, 18:51 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Meskipun musim hujan, masyarakat Kampung Cisarua, Desa Giri Jaya, Kecamatan Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat justru kesulitan mendapatkan air bersih.

Untuk mendapatkan air untuk keperluan memasak dan minum, masyarakat harus mengambil dari sumber mata air. Jaraknya dari permukiman yang berlokasi di pinggiran PT Perkebunan Nusantara Cibungur ke mata air sekitar 1 hingga 2,5 kilometer.

"Kami mengambil air dua kali setiap hari, pagi dan siang. Setiap kali mengambil air sebanyak dua jeriken masing-masing ukuran 10 liter," ucap salah seorang ibu rumah tangga, Ajan (45) kepada Kompas.com selesai mengambil air, Selasa (31/1/2017) sore.

Menurut dia, untuk keperluan mandi cuci dan kakus (MCK) mengambil air dari aliran irigasi untuk persawahan yang disambungkan melalui pipa. Jarak mengambil air untuk MCK sekitar 100 meter.

"Airnya kalau hujan seperti sekarang tidak jernih, kalau kemarau lumayan. Tapi kami tetap tidak mau pakai untuk memasak, takut ah, airnya bekas dari sawah," ujar dia.

Olih Hardiansyah (35) seorang warga yang rumahnya hanya sekitar 50 meter dari sumber mata air menyebutkan,  setiap hari memang banyak warga yang antre mengambil air bersih. Biasanya yang mengambil air itu sejak subuh hingga pagi dan siang hingga sore.

"Setiap musim hujan seperti sekarang saja juga banyak yang antre, apalagi musim kemarau. Karena yang mengambil air bersih ini berasal dari dua RW. Kalau kemarau antreannya panjang juga," jelas Olih yang menyebutkan nama mata air bersih itu Cilimus.

"Mengambil air bersih di sini sudah berlangsung puluhan tahun, dan turun temurun, sebelum saya lahir juga keluarga saya mengambil air di sini," katanya.

Warga berharap ingin mempunyai sarana air bersih yang tidak jauh dari permukiman. Karena untuk membuat sumur juga perlu kedalaman mencapai sekitar 10 hingga 12 meter. Tapi airnya juga tidak bersih.

"Kami mengharapkan agar pemerintah bisa memfasilitasi untuk membangun sarana air bersih di sini secara permanen," sebut Olih yang diamini sejumlah ibu-ibu selesai mengambil air bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com