Tarik Investor, Surabaya Siapkan Peta Tiga Dimensi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memanjakan investor di Surabaya dengan layanan peta 3 dimensi. Peta 3 dimensi yang disajikan menggunakan peta light detection and ranging (Lidar) dan foto udara.

"Dengan melihat peta 3 dimensi, calon investor bisa menghitung lokasi mana yang strategis untuk dikembangkan. Karena peta juga terintegrasi dengan lokasi lainnya," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Tata Ruang Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Senin (30/1/2017).

Menurut dia, pengambilan gambar dari udara digunakan untuk dasar pembuatan peta rencana tata ruang wilayah (RTRW) Surabaya, sesuai arahan Badan Informasi Geofisika (BIG).  Foto udara tersebut lebih jelas dan detail karena diambil dari ketinggian 750 meter.

"Sementara Lidar, merupakan teknik pengambilan data dengan menggunakan teknologi laser yang diambil dari udara untuk mengetahui ketinggian dari permukaan tanah dan bentuk benda yang ada di permukaan," terangnya.

Dia menyebutkan, penggunaan Peta Lidar di Surabaya yang sudah ditandatangani BIG itu merupakan yang pertama kali di Indonesia. 

Peta tersebut menurut dia, juga sangat diperlukan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dia mencontohkan, jika ada calon investor yang akan berinvestasi di kawasan jalan HR Muhammad, calon investor akan tahu ada berapa bangunan dengan ketinggian berapa di lokasi itu.

"Jadi ada kepastian, investasi apa yang potensial dikembangkan di daerah tersebut," sebutnya.