Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Rem Truk Blong, 40.000 Pelanggan PDAM Tak Dapat Pasokan Air

Kompas.com - 25/01/2017, 17:17 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Gara-gara rem blong, sebuah truk bermuatan pasir besi menabrak jembatan pejalan kaki di jalan Gatot Subroto Ungaran, tepatnya di depan SD/SMP-IT Assalamah, Bandarjo Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2017) sekitar pukul 06.00 WIB. 

Jembatan pejalan kaki tersebut ambrol sehingga badan truk menimpa pipa distribusi PDAM hingga patah dan pecah. Akibatnya pasokan air untuk puluhan ribu pelanggan PDAM di wilayah Banyumanik, Kota Semarang, dan sebagian kota Ungaran terhenti.

Kasubag Transmisi dan Distribusi PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Santoso mengatakan, kerusakan yang ditimbulkan dari kecelakaan truk tersebut meliputi pipa ditribusi berdiameter 10 inchi sepanjang 6 meter dan dua turbin yang patah.

"Ada sekitar 40.000 pelanggan yang tak dapat pasokan air, karena pipa distribusi pecah. Perbaikannya paling cepat 1x24 jam, tapi ini masih menunggu mobil crane," kata Santoso, saat dijumpai sekitar pukul 12.30 WIB.

Kejadian tersebut mengakibatkan pasokan air ke wilayah kecamatan Banyumanik, meliputi Gedawang, Kodam, Pudak Payung, Villa Payung Mas, Karanggeneng dan Jl Pramuka Pudakpayung.

Menurut Santoso, pipa distribusi tersebut mengalirkan air 120 liter per detik dari sumber Kalidoh. Pihaknya bertanggung jawab  terhadap ketersediaan air bagi para pelanggannya dengan menyediakan air tangki yang siap didistribusikan jika diminta.

"Bisa menghubungi ke PDAM Kota Semarang, nanti kita kirim air dengan truk tangki tanpa dipungut biaya," katanya.

Selain di sebagian wilayah Kota Semarang, akibat kecelakaan tersebut pasokan air di wilayah kota Ungaran juga terganggu.

Kepala Cabang PDAM Ungaran, Budi Sukwanto mengatakan, wilayah yang terganggu pasokan airnya meliputi wilayah DPRD, Kuncen, Legoksari, Karanganyar, Bandaran Kulon, Tegalsari, Pasar Ungaran, Kowera Sewakul dan sepanjang jalan Diponegoro Ungaran dan sebagian wilayah alun-alun lama Kauman.

"Totalnya sekitar 1.500 pelanggan," kata Budi.

Sedikitnya dua regu atau sekitar 10 petugas dari PDAM Tirta Moedal sudah berada di lokasi kecelakaan sekitar pukul 09.30. Namun mereka tidak bisa melakukan perbaikan hingga bangkai truk selesai dievakuasi. Sementara itu proses evakuasi bangkai truk tersebut, baru bisa dilakukan sekita pukul 15.00 setelah polisi mendatangkan crane dari Salatiga.

Sementara itu, sopir truk, Sugeng, menyebutkan, truk yang ia kemudikan menabrak mobil Avansa H 9165 AL yang berada di depannya. Kemudian truk kehilangan kendali dan oleng ke kiri hingga menabrak jembatan pejalan kaki yang melintang di atas sungai Bandaran.

Badan truk tersangkut pipa PDAM yang ada di samping bawah jembatan, sehingga badan truk tak sampai terjatuh ke sungai. Namun lantaran menahan beban yang lumayan berat, pipa distribusi PDAM tersebut akhirnya pecah dan kemudian patah.

"Kejadiannya sangat cepat, sekitar pukul 06.00 karena rem blong. Saya tahunya rem blong sekitar 25 meter sebelum lokasi kejadian, sebelumnya selama perjalanan dari Cilacap tidak ada masalah," kata Sugeng ditemui di lokasi kejadian.

Sugeng mengungkapkan, pasir besi tersebut ia angkut dari daerah Cilacap untuk dibawa pulang ke Tuban, Jawa Timur. "Muatannya pasir 25 ton dari Cilacap mau dibawa ke Tuban, " Aliran PDAM Mati.

Arus lalu lintas jalur Semarang-Solo sempat tersendat selama proses evakuasi berlangsung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com