Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Sidoarjo Kian Parah

Kompas.com - 24/01/2017, 17:43 WIB

SIDOARJO, KOMPAS — Memasuki hari ke-13, kondisi banjir di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (23/1/2017), semakin parah. Selain genangan air meningkat, luas areal terdampak pun terus bertambah. Semua pihak terkait perlu bekerja sama menanggulangi bencana dan meminimalkan risiko yang timbul.

Kemarin, genangan air di Desa Kupang, Kecamatan Jabon, bertambah 10 sentimeter atau menjadi 70-80 cm. Sementara di Desa Tambak Kalisogo, air dari sungai meluber. Sebelumnya, air hanya mengalir melalui titik tanggul yang jebol. Tiga desa lain yang terendam adalah Semambung, Kedungpandan, dan Kedungrejo.

Selain tinggi permukaan air meningkat, genangan banjir juga terus meluas. Jumlah warga yang rumahnya terendam banjir menjadi 2.432 keluarga atau sekitar 9.700 jiwa dengan asumsi satu keluarga terdiri dari empat orang.

Kepala Desa Kupang Suryadi mengatakan, warga mulai kehabisan stok bahan kebutuhan pokok. Hasil panen sangat buruk, dan biaya hidup selama diterjang banjir meningkat.

"Banjir yang berlangsung dua pekan telah merendam 241 hektar tanaman padi. Akibatnya, 80 hektar gagal panen, 111 hektar panen dini, dan hanya 50 hektar panen normal," kata Suryadi, yang ditemui saat membagikan bantuan makanan pendamping air susu ibu untuk anak balita korban banjir.

Selain sawah, banjir juga merendam lebih dari 500 hektar tambak budidaya yang digunakan untuk memelihara bandeng, udang vaname, dan mujaer. Ketinggian air mencapai 90 cm di atas pematang tambak.

Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Amir Hamzah, pihaknya sudah menyusun program pengendalian banjir di aliran Sungai Kedunglarangan. Hal itu berupa normalisasi sungai dengan mengeruk sedimentasi yang ketebalannya mencapai 1,5-2 meter di dasar sungai.

"Sungai Kedunglarangan belum pernah dinormalisasi sejak dulu. Harapannya tidak hanya mengatasi banjir di Sidoarjo dan Pasuruan, tetapi nantinya juga mampu meningkatkan kesejahteraan warga sekitarnya," kata Amir. Normalisasi diprediksi selama 3-4 tahun dengan anggaran Rp 100 miliar per tahun.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah bersedia bertanggung jawab terhadap dampak sosial normalisasi sungai. Menurut dia, tidak banyak bangunan liar di wilayahnya, yakni sekitar 200 rumah. Untuk merelokasi warga ini, pemerintah kabupaten sudah menyiapkan lahan sebagai tempat pembangunan rumah susun sewa. (NIK/IKI/WIE)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Januari 2017, di halaman 21 dengan judul "Banjir di Sidoarjo Kian Parah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com