Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Januari, Citilink Terbang ke Jayapura

Kompas.com - 04/01/2017, 16:00 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Maskapai Citilink akan beroperasi di Jayapura, Provinsi Papua, pada 23 Januari 2017 mendatang. Maskapai yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia Group ini membuka rute penerbangan dari Jakarta, Makassar, dan Jayapura.

Hal ini disampaikan Manajer Citilink wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua, Emir Bustaman saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (4//1/2017).

Emir mengatakan, pihaknya membuka rute penerbangan ke Jayapura karena melihat tingginya permintaan warga setempat untuk bermobilisasi dengan angkutan transportasi udara ke luar Papua setiap harinya.

“Sebelumnya Citilink hanya fokus mengembangkan pelayanan di Pulau Jawa dan Sumatera saja. Sekarang sudah saatnya kami membuka pelayanan ke wilayah timur Indonesia, yakni Jayapura karena sangat besar potensinya. Misalnya, maskapai Garuda Indonesia di Papua yang hampir terisi penuh setiap hari,” kata Emir.

Ia menuturkan, penerbangan dari Jakarta ke Jayapura dijadwalkan pada pukul 05.55 WIT, sedangkan penerbangan dari Jayapura ke Jakarta dengan transit di Makassar dijadwalkan pada pukul 16.30 WIT.

“Seluruh jadwal Citilink ini langsung dihubungkan dengan jadwal maskapai Garuda Indonesia apabila ada penumpang yang ingin melanjutkan penerbangan ke rute lainnya,” tutur Emir.

Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan Citilink akan membuka rute penerbangan ke wilayah lainnya di Papua, seperti Merauke, Manokwari, dan Sorong.

“Kami akan membuka rute lainnya apabila rute dari Jakarta ke Jayapura mendapatkan respons yang baik dari warga setempat. Intinya, Citilink akan memberikan harga tiket yang terjangkau bagi warga Papua,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Djuli Mambaya mengapresiasi upaya manajemen Citilink yang membuka rute penerbangan ke Jayapura.

“Kehadiran Citilink akan meringankan beban warga Papua karena selama tiket pesawat selalu menyentuh angka batas atas yang ditetapkan pemerintah pusat. Hal ini disebabkan minimnya jumlah maskapai dan tingginya permintaan warga,” kata Djuli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com