Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangki Oli Meledak dan Melukai 6 Pegawai, Wali Kota Probolinggo Sidak

Kompas.com - 28/12/2016, 18:48 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Tanki pabrik oli di Kota Probolinggo, Jawa Timur, meledak pada Selasa (27/12/2016). Enam orang mengalami luka bakar dan kritis.

Kejadian itu disebabkan oleh karyawan yang membuka paksa baut hingga terjadi ledakan. Akibat kejadian itu, Wali Kota Rukmini melakukan inspeksi mendadak, Rabu (28/12/2016).

Pabrik oli bernama PT Berdikari Jaya Bersama di Jalan Lumanjang, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Kademangan.

Didampingi sejumlah pejabat, Rukmini langsung "blusukan" meninjau lokasi terbakarnya tangki oli yang terpasang garis polisi.

Tak banyak komentar, Rukmini bertanya langsung kepada pemilik PT Berdikari Jaya Bersama, Yuwe Santoso, soal ledakan tangki oli tersebut.

Usai berbincang dengan pemilik pabrik oli, beberapa wartawan menghampiri Rukmini untuk meminta konfirmasi hasil sidak yang dilakukan. Namun Rukmini enggan memberikan keterangan.

Yuwe Santoso menjelaskan, luka bakar yang dialami pekerjanya itu akibat semburan oli panas dari dalam tangki pemanas. Diduga, kejadian ini akibat kelalaian salah satu pegawai.

Kondisi enam korban ledakan ketel oli tersebut sangat memprihatinkan. Mereka mengalami luka bakar parah hingga 40 persen. Mereka adalah Imron, Alwi Maliki, Imam Sauri, Samsul Hari, Nur Choirul dan Hasbahul Huda.

“Karena luka yang diderita cukup serius, mereka menjalani perawatan intesif di RSU Dr Moh Saleh Kota Probolinggo,” ucap Yuwe Santoso.

Yuwe menjelaskan, peristiwa ledakan ini terjadi seusai pergantian shift kerja. Ada seorang karyawan yang berupaya membuka baut tabung pengolahan oli bekas. Karena kesulitan, pekerja tersebut kemudian membuka paksa baut tabung itu dengan cara digerinda.

“Tindakan itu ternyata berakibat fatal, uap yang masih tersisa di dalam tabung meledak karena percikan api yang dihasilkan gerinda,” sebutnya.

Insiden ini murni kecelakaan kerja yang disebabkan keteledoran karyawan. Pihaknya bersedia menyelesaikan seluruh biaya pengobatan karyawan yang cedera hingga sembuh total. Selain itu, mereka tetap digaji seperti biasa meski tidak bekerja karena dirawat.

“Berdasarkan keterangan dari menajemen yang melapor, itu terjadi karena ada salah satu karyawan yang berusaha membuka paksa baut. Caranya, dengan digerinda. Hal ini jelas salah, karena tidak ada dalam prosedur,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com