Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Napi di Cirebon Bunuh Rekannya karena Cemburu

Kompas.com - 16/12/2016, 20:49 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Nyawa HW (32), seorang narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika (Lapas Sustik) Gintung, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, tak dapat tertolong, Jumat (16/12/2016).

Dia dikabarkan meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. HW menghembuskan nafas terakhir dengan kondisi luka tusuk di bagian dada.

Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra menjelaskan, HW, napi asal Pamoyanan, Cianjur, terlibat perkelahian dengan narapidana AP asal Cibubur, Jakarta Selatan.

AP tiba-tiba mendatangi HW yang sedang memasak air. AP langsung memperlihatkan buku milik HW yang terdapat catatan nomor telepon seluler, alamat email, dan akun media sosial Facebook istri AP.

“Dengan nada emosi, AP langsung memukul korban, dan selanjutnya mengambil pisau dari dalam kardus milik AP, kemudian menusukkan pisau ke bagian dada sebanyak dua kali hingga korban roboh, dan ditolong penghuni kamar lain,” kata Risto.

Diduga pelaku terbakar api cemburu setelah mengetahui korban sering chatting dan Facebook-an dengan istrinya.

Petugas lapas bersama Kepolisian Resor Cirebon langsung mengamankan pelaku. Tak hanya itu, petugas kepolisian juga membawa sejumlah tahanan yang diduga mengetahui kejadian tersebut untuk dimintai keterangan.

Iskandar, kepala Lapas Sustik Narkotika Gintung Cirebon mengatakan pihaknya masih memeriksa sejumlah penghuni lapas lain serta petugas yang berjaga di lokasi. Dirinya juga masih mencari tahu asal senjata tajam yang didapat dan hingga digunakan pelaku.

“Kita memang dalam security system tidak ada yang sempurna. Di samping itu, kita sadari sangat terbatas, sehingga hal-hal tersebut bisa luput. Tapi kami selidiki dan segera tangani,” kata Iskandar di hadapan sejumlah awak media.

Untuk mengantisipasi adanya gejolak pasca-perkelahian, sejumlah petugas kepolisian masih disiagakan berjaga sekitar di area lapas.

Polisi juga masih menunggu hasil visum dari RSUD Arjawinangun, sekaligus mengumpulkan sejumlah keterangan saksi di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com