Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Karantina Gagalkan Penyelundupan Belasan Siput dari Malaysia

Kompas.com - 07/12/2016, 12:21 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN,KOMPAS.com - Petugas Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan hasil Perikanan Kelas I DIY mengagalkan penyelundupan belasan siput dari Malaysia. Hewan bercangkang itu didatangkan dari Malaysia ke Indonesia lewat pengiriman paket.

"Masuk ke DIY melalui Kantor Pos Plemburan, Ngaglik, Sleman," ujar Penyidik Stasiun Karantina Ikan,  Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I DIY Haryanto, saat dihubungi Selasa (06/12/2016) malam.

Haryanto menuturkan, awalnya petugas menaruh curiga dengan paket yang datang dari Malaysia dan segera berkoordinasi dengan bea cukai. Guna melakukan pengecekan , paket tersebut dibuka.

"Di posisi paling atas itu ada souvenir. Tetapi di bawahnya terdapat enam kotak mika berisi belasan siput dalam kondisi hidup," katanya.

Di dalam enam kotak mika tersebut total berisi 16 siput. Dari pemeriksaan, siput itu terdiri dari empat ekor spesies Hemiplecta dan 12 ekor siput spesies Amphidromus palaceus.

"Dua jenis siput itu memang tergolong jarang di Indonesia," ucapnya.

Dari penyelidikan diketahui pemesan barang tersebut berinisial AP (28) seorang mahasiswa yang tinggal di Mlati, Sleman. AP saat dimintai keterangan mengakui memesan siput itu untuk dibudidayakan.

"Pengakuannya akan dibudidayakan, tetapi bukan untuk keperluan akademik. Pengiriman juga tidak dilengkapi dengan dokumen karantina dari negara asalnya," kata dia.

Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I DIY Suprayogi menambahkan,  barang bukti tersebut dimemusnahkan. Pemusnahan dihadiri pihak bea cukai, pihak kantor pos, Avsec AP dan AP sebagai pembeli.

"Kita musnahkan karena dikhawatirkan kalau membawa penyakit dan bisa menular ke hewan lain," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com