Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ceu Popong Nasihati Ridwan Kamil

Kompas.com - 06/12/2016, 16:56 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tampak serius menatap sorot mata anggota Komisi X DPR RI, Popong Otje Djunjunan, yang tak henti berbicara.

Ditemani teh hangat dan camilan, keduanya duduk dalam kursi kayu yang dikelilingi kolam di halaman belakang rumah dinas Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Selasa (6/12/2016).

Gemericik air mengiringi diskusi Ridwan Kamil dengan perempuan yang akrab disapa Ceu Popong itu.

Selepas mengobrol, istri dari mantan Wali Kota Bandung Raden Otje Djunjunan itu menyempatkan diri untuk melayani permintaan wawancara dari awak media.

Ceu Popong mengaku sengaja berkunjung untuk menemui Ridwan Kamil. Tak ada obrolan serius yang ia bicarakan. Popong hanya menyampaikan beberapa nasihat kepada Ridwan agar dia selalu menjadi figur pemimpin yang sayang kepada rakyat.

"Namanya wali kota, mewakili semua rakyatnya. Durasinya (masa jabatannya) singkat hanya 10 tahun maksimal. Modal pertama seorang pemimpin itu 'deudeuh ka rakyat' (sayang kepada rakyat). Kalau pemimpin sudah punya modal itu, apa pun akan dilakukan untuk kepentingan orang yang dia sayang (rakyat)," ucap Popong.

Baca juga: Ceu Popong Kritik Pemerintah soal Kurangnya Guru Berkualitas

Popong juga berpesan agar Ridwan Kamil selalu memberikan contoh baik kepada masyarakat, bisa menjaga ucapan dan perilakunya di hadapan rakyat.

"Dia pintar, sayang kepada rakyat, mau nyari wali kota yang gimana lagi? Satu contoh perbuatan yang baik jauh lebih penting dari seribu kata-kata. Artinya, banyak bicara tanpa contoh perbuatan tak akan pernah didengar masyarakat, enggak perlu banyak bicara. Perlihatkan contoh yang baik," kata Popong.

Memiliki pengendalian emosi yang baik juga harus dipunyai seorang pemimpin daerah. Popong menuturkan, banyak contoh pejabat ataupun anggota Dewan yang jatuh lantaran tak bisa meredam emosi.

"Pemimpin harus punya pengendalian emosi. Kalau sudah dikuasai emosi, pemikiran tidak akan jernih lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com