Kaleng Bekas Bisa untuk Bayar Cicilan Dana Bergulir

SURABAYA, KOMPAS.com - Pilot Project program dana bergulir dengan penyaluran tambahan modal usaha digelar di Kabupaten Jombang dan Nganjuk, Jawa Timur. 

Pengembalian modal usaha tanpa bunga itu tidak harus dengan uang tunai, melainkan juga bisa dengan kaleng bekas produk kemasan tertentu yang dihargai Rp 200 per kaleng. 

"Selain punya visi membangun perekonomian, program ini juga berorientasi cinta lingkungan," kata Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdatul Ulama Jawa Timur, Zahrul Azhar As'ad, Senin (21/11/2016) di kantor PWNU Jawa Timur.

Program dana bergulir itu sendiri adalah program kerja sama antara Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdatul Ulama Jawa Timur dengan produsen minuman kemasan PT Sinde Budi Sentosa. 

Program tersebut, kata Zahrul, menyasar keluarga prasejahtera yang sebelumnya sudah memiliki usaha minimal dua tahun.

"Kalau yang sudah punya usaha potensi kegagalannya tinggi, berdasarkan pengalaman di berbagai program pemberdayaan," jelasnya. 

Sebagai tahap awal, kata dia, dana sebesar Rp 20 juta akan digulirkan masing-masing di Kabupaten Jombang dan Nganjuk. Dana tersebut disalurkan kepada kelompok masyarakat melalui fasilitasi tim pendamping.

"Satu keluarga mendapatkan Rp 3 juta dikembalikan selama enam bulan tanpa bunga dan biaya administrasi," jelasnya.

Menurut Joni Yuwono, asisten Presiden Direktur PT Sinde Budi Sentosa, ada potensi ekonomi yang tersimpan dari kaleng bekas yang beredar di tengah masyarakat, yang jika tidak dimanfaatkan justru akan merusak lingkungan.

"Kaleng-kaleng itu jika dikumpulkan, nilainya bisa mencapai ratusan juta," ucapnya.