Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Terbaring Lumpuh, Muslimin Hanya Andalkan Obat Kampung

Kompas.com - 01/11/2016, 12:17 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Sudah satu tahun lamanya Muslimin (42) terbaring lemah di tempat tidur. Sekujur tubuhnya terus mengalami pembengkakan hingga salah satu matanya tak dapat melihat.

Muslimin, warga lingkungan Alli-alli, Kelurahan Takatidung, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tidak berdaya setelah keluar dari rumah sakit.

Pemegang kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat ini tidak pernah dijenguk petugas kesehatan.

Seluruh badannya hingga wajahnya perlahan-lahan membengkak hingga matanya tertutup.

Salmiah, istri Muslimin, semua itu berawal ketika suaminya mengalami kecelakaan. Muslimin menabrak seekor sapi di jalan saat pulang dari kerja sebagai petani penggarap.

Muslimin sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Polewali Mandar. Namun, karena keterbatasan ekonomi, Muslimin sepakat meninggalkan RS meski kondisinya sakitnya parah.

"Kami juga harus kerja untuk bisa tetap hidup. Kalau dia di rumah sakit terus, siapa yang jaga?" kata Salmiah sambil berlinang air mata.

Selama di rumahnya, Muslimin hanya mengandalkan obat kampung. Namun, tidak ada tanda-tanda kesembuhan darinya.

Tak ada yang istimewa di rumah Muslimin. Rumah semipermanen berukuran 4 meeter x 5 meter sebagai rangka bangunan sudah terlihat keropos.

Atap nipa sebagian besar sudah bocor dan saat hujan mereka basah terkena tetesan air.

Menurut Salmiah, selama suaminya sakit, anak sulungnya Waldi (13) menjadi tulang punggung keluarga. Waldi terpaksa putus sekolah untuk mencari nafkah dengan menjadi buruh bangunan. Penghasilannya untuk dinikmati bersama ibu dan seorang adiknya.

"Meski upahnya jauh dari cukup tapi apa boleh buat kita pasrah saja," tutur Salmiah sambil menyeka air mata di pipinya.

Salmiah merasa bingung. Di satu sisi, ia harus berada di samping suaminya yang membutuhkan pertolongan sewaktu-waktu. Adapun anaknya masih kecil dan terpaksa bekerja.

Salimah dan kedua anaknya berharap agar pertolongan untuk suaminya sehingga bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com